Sajak Anil Hukma – Kata Membungkus Semesta

Penyair Makassar, Anil Hukma
Puisi: Anil Hukma

Kata Membungkus Semesta
(Bagi Sapardi Djoko Damono)

Hari ini sekapling bumi – sejagat maya
Mengirim ucapan duka dan doa tulus
Mengiring kepergianmu pada alam kegaiban
Terjawab sudah apa di balik sihir kata-kata
Keabadian waktu, bulan Juni dan seterusnya
Bagaimana kata ibarat tumpukan kayu telah dibakar api
Menyala bawa liukan asap dari makanan yang masak
Bara kata hidup dalam diri pembaca
Kuncup puisi mekar, sepenuh jiwa
Mengenang mu seperti memeluk ingatan sepanjang hidup
Diantara dua belas bulan, paling kuhafal bulan Juni
Sejak puisi ini masuk dalam rahim memori
Meresap renungan seperti hujan mengguyur selalu
Butiran air menjelma kata tak habis habis
Sepanjang bulan selain Juni
Gelondongan kayu bakar mengalir
Di sungai waktu, separuh perahu kertasmu
Tertambat di tepian
Telah pulang dirimu ke palung sunyi
Tamaram kata katamu jadi obor
Kebeningan puisi selalu basah
Mengalir terus ke generasi
Dalam hembusan nafas yang diam
Telah berjumpa di alam lain
yang bukan lagi kata
Bersama puisi bertenaga samar
Jadi jejak tak henti henti
Dalam senyap puisimu
Engkau berselimut hangat
Di padang penungguan
Lamat tiupan katamu menjelma cahaya
Ngalir sampai ke alam gaibmu kini
Makassar, 10 Juli 2020
Anil Hukma, adalah dosen dan penyair, tinggal di Makassar. Anil pernah menjadi Jurnalis Tabloid Aliansi, besutan Akbar Endra di era Reformasi. Istri Budayawan Roel Sanre ini, telah dikaruniai tiga orang putra dan putri. Saat ini, Anil aktif mengajar ilmu komunikasi di Universitas Islam Makassar.