Tegakkan Perda DKI – Kodam Jaya di bawah komando Panglimanya Mayjen Dudung Abdurrahman memiliki tugas baru: membantu Satpol PP DKI Jakarta menegakkan Perda DKI: menurunkan baliho Rizieq Shihab yang dianggap tidak membayar pajak dan tidak memiliki izin memasang baliho.
menitindonesia, JAKARTA – Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman telah memerintahkan pencopotan baliho Imam Besar Ummat Islam Indonesia, Habib Rizieq Shihab. Baliho Habib Rizieq pun diturunkan di berbagai titik. Bahkan ada yang ditarik dan robek.
Tindakan Dudung tersebut, mendapat sorotan dari Anggota DPR RI, Fadli Zon. Ia menanyakan maksud Dudung memberikan perintah pencopotan baliho Imam Besar Habib Rizieq. Kata Fadli, perintah tersebut di luar kewenangan dan bukan tugas TNI.
Fadli yang juga adalah Partai besutan Menteri Pertahanan, Letjend TNI Purn H. Prabowo Subianto itu, berkicau dan nyinyir di akun twiternya.
“Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi ‘dwifungsi ABRI’, imbangi ‘dwifungsi polisi’,” tulis Fadli di akun Twitter resminya, Jumat (20/11/2020).
Dia juga menyindir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto. Ia menambahkan, indikasi terseretnya TNI dalam politik juga bisa dilihat dari pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu.
“Termasuk pernyataan-pernyataan Panglima TNI belakangan ini, tak jelas maksudnya,” kata Fadli Zon.
Mayor Jenderal Dudung Abdurrahman hari ini mengakui penurunan baliho Habib Rizieq Shihab memang berasal dari perintahnya. Dia beralasan, ada aturan dan pembayaran pajak yang harus ditaati jika ingin memasang baliho di Jakarta.
Menurut dia, sebelumnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menurunkan baliho Rizieq Shihab. Namun, baliho yang sama terpasang lagi.
“Kalau sudah tidak ada yang berani (menurunkan baliho), TNI yang berani,” kata Dudung.
Pada Sabtu malam, 14 November lalu, Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan pernyataan singkat di Markas Besar TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Didampingi oleh sejumlah pejabat militer, ia menyatakan bahwa TNI tidak akan membiarkan provokasi dan ambisi yang memecah belah persatuan. Namun, Hadi tidak menyebutkan orang atau kelompok tertentu.
Dua pejabat di pemerintahan menduga kuat bahwa latar belakang pernyataan Hadi itu untuk merespons ucapan Rizieq. Dalam acara pernikahan putrinya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rizieq mengomentari beberapa hal.
Termasuk di dalamnya mencela TNI karena memborgol salah satu prajurit yang ikut mengucapkan selamat atas kedatangan Rizieq ke Indonesia setelah sekitar 3,5 tahun di Arab Saudi.
Banyak yang yang menduga, sikap Hadi itu sebagai reaksi atas ucapan Rizieq yang membela Anggota TNI yang diborgol hanya karena menyambut kedatangannya. #andiesse