Konglomerat Cina, pendiri imperium bisnis Alibaba, Jack Ma. (Foto Ist: doc_menit)
Bisnisnya mulai ditekan – Dalam sebuah pidato, semangat Jack Ma berapi-api mengkritik kebijakan pemerintah. Setelah itu, pria 56 tahun itu lenyap. The Sun, dalam release beritanya (3/1) kemarin, melaporkan: sejak bulan Oktober 2020, Jack tak terlihat lagi di publik. “Karena ada konflik, Tuan Ma mengurangi aktifitas,” kata Jubir Alibaba.
menitindonesia, TIONGKOK – Pendiri kerajaan Bisnis Alibaba yang dijuluki Amazon Asia, Jack Ma, tiba-tiba menghilang dari percaturan di Cina. Jack Ma adalah salah satu orang terkaya (konglomerat) Cina yang berani mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka.
Namun, tokoh yang pernah menjadi favorite rezim komunis Cina itu dikabarkan mendapat pencekalan dan tekanan. Terakhir, dia dikabarkan dipecat dari dewan juri di final Africa’s Business Heroes, sebuah kontes tivi bergaya Den Dragons untuk wirausahawan muda..
Foto Jack Ma kemudian dihapus dari halaman web panel juri dan dia kemudian dikeluarkan dari video promosi.
Ayah dari tiga anak itu sebelumnya menulis di Twitter, bahwa dia “tidak sabar” untuk bertemu dengan semua kontestan.
“Karena konflik jadwal, Tuan Ma tidak dapat lagi menjadi bagian dari panel juri terakhir Pahlawan Bisnis Afrika awal tahun ini,” kata seorang juru bicara Alibaba.
Final berlangsung hanya beberapa minggu setelah Jack Ma berpidato yang mengecam regulator Cina dan bank-bank milik negara.
Bulan lalu, otoritas Cina tiba-tiba mengumumkan penyelidikan anti-monopoli terhadap perusahaannya.
Reuters melaporkan, regulator Cina dan pejabat Partai Komunis, mulai mengekang bisnis Jack Ma setelah mengkritik sistem peraturan negara pada bulan Oktober karena menghambat inovasi.
Jack Ma adalah salah satu orang terkaya di Cina dan dikenal karena menyumbang ke berbagai badan amal global.
Dalam release Daily Mail, selama pandemi virus corona, dia telah menyumbangkan puluhan juta masker wajah di seluruh dunia. Dan bahkan ketika ketegangan antara AS dan Cina semakin memanas, Jack Ma menyumbangkan 2.000 ventilator ke New York bersama rekannya Joe Tsai, yang diapresiasi Donald Trump.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir tidak ada aktivitas di akun Twitter-nya, yang biasanya memuat beberapa kicauan dalam sehari.
Cina, memang memiliki sejarah membungkam miliarder pengkritik. Pada Maret seorang taipan properti, Ren Zhiqiang, menghilang setelah dia menyebut Presiden Xi Jinping sebagai ‘badut’ karena penanganannya terhadap krisis virus corona.
Teman Ren Zhiqiang, bilang mereka tidak bisa menghubunginya dan enam bulan kemudian dia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara setelah dia “secara sukarela dan jujur mengaku atas berbagai kejahatan korupsi.”
Xian Jianhua, seorang pemodal miliarder, ditangkap dari sebuah hotel di Hong Kong pada tahun 2017 dan dibawa ke Cina daratan. #adezakaria