menitindonesia, MAKASSAR – Mantan Plt Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Takalar, Annas GS Karaeng Jalling beriniat meninggalkan Partai Golkar, karena merasa tidak cocok dengan kepemimpinan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe.
“Saya sekarang berpikir meninggalkan Partai Golkar, dan sekaligus mengajak gerbong saya di Golkar pindah partai, bisa jadi saya pindah ke Demokrat nanti,” kata Annas GS, Jumat (19/2/2021).
Ditemui di salah satu kedai kopi di Panakukang, Makassar, Annas mengaku jika dirinya tidak pernah lagi diajak mengurus Golkar Sulsel, padahal, kata dia, dulu dia termasuk pengurus harian Partai Golkar Sulsel yang paling aktif.
“Pasca Musda X Golkar di Jakarta 2020, lalu, saya sudah tidak aktif lagi di Partai Golkar. Saya tidak pernah lagi diajak ikut kegiatan partai, padahal saya kan ini kader yang aktif dan loyal kepada partai, mulai dari Pilgub, Pileg hingga Pilkada kemarin, saya terus mendukung keputusan partai,” ucap Annas.
Ia menyadari, jika dirinya dianggap berseberangan dengan Taufan Pawe, padahal, kata dia, sebagai kader dia selalu loyal kepada pimpinan partainya. “Seandainya yang jadi ketua Golkar itu monyet, maka kita juga loyal sama monyet, karena fatsum Golkar sudah seperti itu, harus loyal sama ketua, siapapun ketuanya,” ujarnya.
Annas tak memungkiri, dulu dia dikenal sebagai loyalis Nurdin Halid (NH) dan aktif dalam kepengurusan Partai Golkar Sulsel. “Karena ketua Golkar adalah NH, maka kami loyal kepada NH. Jadi siapapun ketua, sebagai kader harus loyal,” kata dia.
Menurut Annas, ciri-ciri politisi dan pemimpin hebat, jika dia mampu merangkul pihak yang berseberangan dalam sebuah dinamika politik dan mampu menjadi magnit: mendekatkan yang jauh sehingga pengaruhnya bertambah luas.
“Ketika ada pemimpin yang hanya menciptakan lawan baru, maka itu adalah ciri pemimpin yang sulit untuk sukses, sebab banyak yang mendoakan dia gagal. Biasanya pemimpin seperti ini, dirusak oleh penjilatnya nanti, bukan oleh lawannya,” ucapnya.
Annas yang merupakan PAW I Caleg DPRD Sulsel Dapil IV (Jeneponto-Bantaeng) di bawah Arfandi Idris itu, menyarankan kepada Taufan Pawe agar berhenti menciptkan musuh di internal Golkar.
“Taufan harus lebih luwes merangkul semua potensi kader di Golkar jika dia mau punya wibawa memasuki arena Pilgub Sulsel,” ujar Annas. (andi ade zakaria).