Buka Pelatihan Wisata Kuliner, Bupati Maros Motivasi Peserta Menghasilkan Makanan Tradisional Yang Diminati Wisatawan

Bupati Maros, AS Chaidir Syam, membuka acara pelatihan wisata kuliner Disbudpar. (Foto: ist)

menitindonesia, MAROS – Bupati Maros, AS Chaidir Syam menghadiri dan sekaligus membuka acara pelatihan bertema “Peningkatan Inovasi dan Higienitas Kuliner di Destinasi Wisata” yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maros di Hotel Grand Town, Maros, Senin (30/8/2021).
Dalam sambutannya, Chaidir Syam menyampaikan, realisasi anggaran kegiatan pelatihan untuk menciptakan kemasan kuliner yang higienisdi seputar objek wisata yang ada di Maros, benar-benar menghasilkan out put yang tepat sasaran.
Dia berharap, adanya kawasan kuliner dengan sajian makanan tradisional memberi daya rangsang kepada wisatawan agar betah dan membelanjakan uangnya di sekitar objek wisata.
“Pelatihan yang bermaksud menyiapkan SDM yang handal di sektor industri wisata, benar-benar menghasilkan out put yang terlatih dan handal untuk memajukan kuliner di objek wisata,” kata Chaidir.
Selain itu, mantan ketua DPRD Maros ini, juga mendorong peserta pelatihan sebagai pelaku pariwisata untuk melakukan terobosan dan inovasi-inovasi dalam menangkap peluang di sektor wisata. Menurutnya, sektor wisata membuka peluang kepada pelaku UMKM untuk menghidupkan perekonomian.
“Saya juga minta agar kegiatan pelatihan semacam ini tidak hanya sekedar merealiasikan anggaran, tetapi juga menghasilkan tenaga handal dan terlatih agar sektor pariwisata terkelolah dengan baik dan bisa lebih maju lagi. Capaian kinerja dari hasil pelatihan ini harus terukur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Chaidir menyarankan agar peserta nanti menyiapkan kemasan yang brandingnya menarik disertai dengan citarasa kuliner yang enak dan higienis.
“Saya minta buatlah kemasan yang brandingnya menarik disertai dengan cita rasa jualan kuliner yang enak dan higienis,” ucap Chaidir.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Muhammad Ferdiansyah mengharapkan peserta pelatihan seperti ini, bukan dianggap sebagai formalitas belaka, tapi peserta harus mengikuti materi pelatihan secara seksama, agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat di lingkungan obyek wisata dimana peserta itu tinggal.
“Kami harap peserta mengikuti semua materi dalam pelatihan ini dan bisa mengimplementasikan apa yang didapatkan dalam lingkup wisata di Maros, sebab ini bertujuan untuk memajukan UMKM dan mengangkat potensi destinasi wisata yang ada agar dikenal dan diminati oleh wisatawan,” tandasnya. (roma)