menitindonesia, MAROS – Seekor buaya berukuran tiga meter, menampakkan diri di aliran Sungai Maros dan sering naik ke darat mendekati kandang sapi warga setempat, di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Turikale.
Mendengar ada penampakan buaya di sungai Maros yang naik ke darat, Tim Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi selatan turun ke lokasi melakukan sosialisasi kepada warga, sekaligus mengingatkan warga agar hati-hati melakukan aktifitas di Sungai Maros dan tidak mengganggu buaya tersebut.
Tim BKSDA juga menyampaikan, Sungai Maros termasuk salah satu habitat asli buaya jenis muara yang biasa naik ke darat mencari kebutuhan konsumsi mereka.
Selain memberikan sosialisasi kepada warga, Tim BKSDA juga memasang spanduk imbauan agar warga berhati-hati melakukan aktivitas di sungai dan tidak mengganggu buaya itu.
Bahar Tatto, warga setempat, mengakui buaya seukuran tiga meter itu sudah sering terlihat sejak satu bulan terakhir di pinggiran sungai, dekat kandang sapi milik warga. Dengan kemunculan buaya itu, ujar Bahar, membuat warga tak berani beraktifitas di pinggiran sungai.
“Warga sudah takut beraktifitas di pinggir sungai sejak munculnya buaya itu ke darat. Apalagi jumlahnya diperkirakan lebih dari satu buaya,” kata Bahar saat ditemui, Sabtu (11/9/2021).
Bahar berharap, Tim BKSDA tidak hanya datang memasang spanduk pengumuman di pinggir sungai tetapi warga, kata dia, meminta agar BKSDA mengevakuasi buaya tersebut ke lokasi yang jaraknya sekitar 15 KM dari pemukiman warga.
“Mestinya ini Tim BKSDA tidak hanya datang pasang spanduk, tapi mengevakuasi buaya ini ke lokasi yang jauh, minimal 15 KM dari tempat ini. Kalau banjir, sungai ini kerap meluap, dikhawatirkan buaya itu naik ke darat dan masuk permukiman warga,” tandas Bahar Tatto. (roma)