menitindonesia, MAKASSAR – Politisi Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Selatan Didis Abdi Abubaeda, S.E., atau Dhidis Bholonk, mengatakan isu Prabowo tempeng Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi pada rapat kabinet di Istana Negara beberapa waktu lalu sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang frustrasi di politik.
Menurut Dhidis, isu itu sengaja dimunculkan oleh relawan salah satu bakal capres untuk menutupi info Partai Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Dengan bergabungnya Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan berita SBY akan turun gunung memenangkan Prabowo di Pilpres, kata dia, sangat massif dan mendapat apresiasi publik.
“Berita gabungnya Demokrat ke KIM dan berita SBY mau turun gunung untuk memenangkan Prabowo coba ditutupi oleh isu lain. Itu sengaja mereka buat karena mungkin sedang frustrasi. Mereka tidak menemukan cara kreatif meraih dukungan publik kecuali mencela dan menghina Prabowo,” kata Dhidis saat dikonfirmasi media ini di Makassar, Selasa (19/9/2023).
Isu HAM Tak Mempang Lagi
Koordinator Relawan Prabowo-Sandi (Padi) 2019 ini, mengatakan Ketua Umum partai Gerindra itu sudah sering difitnah. “Kemarin kan mereka sebarkan berita miring Pak Prabowo beli pesawat bekas, soal lingkungan padahal itu tidak ada dari APBN,” katanya.
Ditanya soal isu pelanggarean HAM yang sering ditudingkan ke Prabowo, adik mantan ketua KPK Abraham Samad ini, mengatakan isu HAM sudah tidak mempang lagi, karena justru para aktivis-aktivis yang pernah berhadap-hadapan dengan Prabowo di era Orde Baru sekarang justru bersatu dengan Prabowo.
“Yang pernah diculik itu kan Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Budiman Sujatmiko, sekarang kan jadi sahabat Prabowo dan menjadi Tim Prabowo di Pilpres. Mereka mau bilang Prabowo dulu pernah dipecat sama Wiranto, kan sekarang Pak Wiranto dan Pak Agum Gumelar mendukung Prabowo di Pilpres 2024 nanti. Jadi, pahami saja kalau mereka frustrasi. Mereka selalu dibayangi masa lalu, padahal kita semua fokus ke masa depan untuk Indonesia maju” ujar Dhidis.
Sebelumnya, narasi Menteri Pertahanan Prabowo mencekik Wakil Mentan yang diutus Syahrul Yasin Limpo di sebuah rapat kabinet disampaikan oleh Alifurrahman dari Seword TV. Perbuatan itu disebutnya membuat menteri-menteri yang ikut rapat saat itu merasa tidak nyaman.
Berita ini, juga dikonfirmasi wartawan langsung kepada Jokowi saat meninjau pasar Jatinegara, di Jakarta Timur, Selasa (19/9), tadi.
Jokowi meminta kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita-berita hoax. “Tidak ada peristiwa seperti itu, masa nyekek,” kata dia. (AE)