menitindonesia, JAKARTA – Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan bakal capres dari koalisi PDI-P Ganjar Pranowo, hingga saat ini belum menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres) meskipun jadwal pendaftaran sisah tiga pekan lagi.
Dari eskalasi Pilpres 2024 sejauh ini, ada tiga poros koalisi. Poros KIM yang digawangi Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan poros koalisi PDI-P dan PPP, serta poros koalisi perubahan yang digawangi oleh Partai NasDem, PKB dan PKS.
Dari tiga poros di atas, baru poros NasDem, PKB dan PKS yang mengusung Anies Baswedan yang sudah menentukan pasangan cawapres. Mantan Gubernur DKI itu menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapresnya.
Adapun Prabowo yang saat ini didukung oleh Keluarga Presiden Jokowi, baru ancang-ancang memilih cawapresnya, apakah Erick Thohir atau Airlangga Hartarto hingga Gibran Rakabuming Raka. Khusus untuk Gibran, masih menunggu hasil uji materi di MK terkait usia capres-cawapres di Pemilu.
Sedangkan Ganjar, belum memastikan siapa yang dijadikan bakal cawapres. Selama ini nama Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Uno sering disebut-sebut. Selain nama Sandiaga, ada juga nama Mahfud MD atau dengan mantan Panglima TNI, Andika Perkasa.
Karena belum ada bakal cawapres yang diputuskan untuk mendampingi Prabowo dan Ganjar di Pilpres, sejumlah kalangan menghembuskan wacana untuk melebur poros Prabowo dan Ganjar dengan memasangkan keduanya: Prabowo-Ganjar, sehingga Pilpres nanti, hanya diikuti dua pasangan, yakni Prabowo-Ganjar vs Anies-Muhaimin.
Wacana ini semakin menguat setelah Megawati duduk semeja dengan Prabowo pada acara HUT Arab Saudi. Namun, peneliti Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (LKP), Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd, mengatakan sulit untuk menyatukan Prabowo dan Ganjar. Menurut dia, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dipastikan tak mau petugas partainya pada posisi 02 (cawapres).
“Tidak mungkin wacana penyatuan Prabowo-Ganjar bisa dilakukan, karena Megawati menginginkan Ganjar sebagai capres. Kecuali kalau Prabowo mau 02 dari Ganjar,” kata Muhammad Asrul kepada jurnalis media ini, Rabu (27/6/2023).
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, mengatakan kemungkinan Ganjar diapsangkan dengan Prabowo bisa terjadi. “Dalam politik itu tidak ada tidak mungkin,” katanya. (AE)