Pasca Pemilu 2024 Ada Elit Parpol Tak Punya Rasa Malu, AHY: Kami Dituntun Tuhan

FOTO: Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Pasca pengumuman hasil Pemilu 2024 yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sejumlah elite partai dari pendukung paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, mulai bermanuver: ada yang ‘menjilat’ ada yang mengancam.
Pengamat dan peneliti pada Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (LKP) Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd., mengatakan, sikap yang ditunjukkan salah satu parpol pengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar di Pilpres, terkesan minim etika dan tak punya rasa malu.
BACA JUGA:
Pengamat: Jika Munaslub Golkar Digelar Bulan Mei, Jokowi jadi Ketua Dewan Pembina, Bahlil Ketua Harian, Idrus Marham Sekjen
“Ada Ketum Parpol yang capresnya kalah, bikin manuver, eh gertak dulu yang menang (quic count) dengan ancaman hak angketlah. Setelah hasil rekap KPU diumumkan, eh dia minta diakomodirlah, dikasih jatah menteri. Yang seperti ini memalukan, tidak berkarakter, minus etika,” kata Muhammad Asrul saat dimintai komentar, Senin (25/3/2024).
BACA JUGA:
Menanti Pisang Cavendish Sulsel Jadi Penghasil Terbesar di Dunia, Pj Gubernur Bahtiar Bidik Nanas Juga
Muhammad Asrul mengaku salut dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus harimurti Yudhoyono yang mengambil sikap keluar dari koalisi perubahan setelah melihat secara pasti capresnya dan ada oknum elit parpol pengusung utama yang tidak amanah. “Manis jika berhadapan, balik belakang lain bicara. Cukup tiga orang saja seperti ini terlibat dalam urusan negara, negara akan hancur lebur,” ujar dia.
Untuk diketahui, sebelumnya, AHY sempat menyinggung salah satu ketua umum parpol di koalisi perubahan yang bermanuver usai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024. Menurut AHY, Tuhan telah menolong partainya untuk lepas dari koalisi perubahan yang ternyata setelah pemilu hancur lebur.
“Sekali lagi kita bayangkan. Coba kita masih di tempat yang lama (koalisi perubahan). Hancur lebur, betul?” ujar AHY saat buka puasa bersama kader Partai Demokrat di jakarta, Sabtu (24/3), lalu.
Menurut AHY, Demokrat akan ditinggal sendirian jika masih bertahan di koalisi perubahan. AHY melihat fenomena itu, usai menilik manuver salah satu ketum parpol pengusung pasangan Anies-Muhaimin itu, bermanuver dan menjilat ke pasangan calon yang menang.
“Kita tahu, belum selesai semua sudah ke sana ke mari. Kalau kita di sana kemarin, ya kita ditinggalkan sendiri. Yang lain sudah kemarin. Karena kita tidak mudah menyatakan begitu-begitu. Betul, kan?” ujar AHY.
AHY menyampaikan, dirinya sangat bersyukur. Ia mengaku telah dituntun oleh Tuhan untuk masuk dan menjadi bagian dalam koalisi Prabowo-Gibran. “Alhamdulillah, Tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Bapak Prabowo dan kita berada dalam kemenangan,” tutur AHY. (AE)