menitindonesia, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, mengeluhkan manajen Mall Panakukang (MP) yang selama ini dianggap sangat pelit membayarkan iuran sampah.
Danny mangatakan, biaya yang dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengelola sampah MP jauh lebih besar dibandingkan iuran sampah yang disetorkan pihak manajemen MP.
“Manajemen MP itu hanya membayar Rp1 juta per bulan. Tidak sebanding dengan biaya yang dikelurkan Pemkot mengelolah sampahnya. Ini tak masuk akal, kan?” kata Danny Pomanto di Balai Kota Makassar, dikutip Kamis (28/3/2024).
Untuk itu, lanjut Danny, Pemkot Makassar akan mengkaji ulang penyesuaian tarif retribusi sampah. Ia juga telah meminta OPD terkait untuk melakukan pendataan potensi retribusi sampah di Makassar.
Selain itu, Danny juga melarang pihak swasta untuk melakukan pengelolaan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA) secara mandiri.
Sementara itu, secara terpisah Direktur Eksekutif Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) Syamsir Anchi, meminta Wali Kota Makassar menindak tegas pihak pengelola MP yang selama ini dianggap semrawut terkait pengelolaan sampah.
“Ini sudah sangat mengganggu ketertiban lingkungan jika sampah MP ini tidak dikelolah dengan baik,” ujar Syamsir Anchi.
Ia menambahkan, kalau manajemen MP tidak mau menyetorkan iuran sampah sesuai volume produksi sampahnya, maka pihak MP bisa dianggap tidak peduli terhadap lingkungan hidup dan ketertiban umum.
“Kalau lingkungan hidup tercemari akibat sampah MP yang tidak terkelolah dengan baik, yang akan menjadi korbannya masyarakat umum, terutama yang ada di kawasan Panakukang. Pemkot harus tegas,” jelas Syamsir.
Saat berusaha dikonfirmasi kepada pihak manajemen MP, tak ada yang bersedia dikonfirmasi karena belum mendapat peyampaian resmi dari pihak Pemkot Makassar. (asrul nurdin)