menitindonesia, JAKARTA – Ketua DPW PPP Provinsi Sulawesi Selatan Imam Fauzan dan Amir Uskara menemui Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komisaris Jenderal Fadil Imran di mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Pertemuan Imam Fauzan bersama ayahnya, Amir Uskara dengan Fadil itu, memancarkan sinyal kuat jika PPP tengah menjalin komunikasi politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang akan digelar 27 November 2024, mendatang.
Diketahui, pada Pemilihan Legislatif 2024 lalu, PPP meraih 8 kursi DPRD Provinsi Sulsel. Dengan bermodal 8 kursi, PPP wajib berkoalisi dengan partai lain untuk mencukupkan 17 kursi sebagai syarat mengusung calon gubernur nanti.
Imam Fauzan mengatakan kunjungannya ke kantor Fadil Imran semata-mata ingin berjabat tangan (silaturahmi) dengan mantan Kepala Polda Metro Jaya itu. Namun, ia tak menampik dalam pertemuan tersebut, mereka membicarakan mengenai Pilgub dan Pilkada serentak 2024, khususnya di Sulsel.
“Silaturahmi mumpung masih suasana lebaran sekaligus kita juga bicarakan mengenai dinamika politik (Pilkada dan Pilgub) di Sulsel. Kan ini pasti jadi perbincangan hangat,” kata Imam Fauzan.
Ia mengakui, topik yang menjadi pembahasannya dalam pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu, yakni mengenai Pilgub dan situasi keamanan di Sulsel. “Mengenai Pilgub, PPP terbuka dengan semua bakal calon. Sekarang belum ada keputusan siapa yang akan dicalonkan PPP, baik di Pilgub maupun di Pilkada bupati dan wali kota,” ujarnya.
Sementara itu, Amir Uskara yang juga merupakan Wakil Ketua MPR RI mengatakan, Imam Fauzan ingin menemui Fadil Imran untuk menjalin komunikasi dan berdiskusi soal kebangsaan dan politik.
Amir menolak menjelaskan secara detail mengenai komunikasi politik yang dijalin untuk mempersiapkan mengusung Fadil Imran di Pilgub Sulsel. Ia mengatakan, Fadil Imran masih jenderal polisi aktif, sehingga pihaknya belum membicarakan masalah usungan di Pilgub nanti.
Namun dari sumber yang layak dipercaya di PPP mengatakan, jika PPP jadi mengusung Fadil Imran maju di Pilgub Sulsel, maka dapat dipastikan akan berkoalisi dengan Demokrat (7 kursi) dan PAN (4 kursi) sehingga cukup dengan 18 kursi.
“Kalau Fadil maju di Pilgub, PAN (4 kursi DPRD Sulsel) akan gabung. Sisa meloby Demokrat yang punya 7 kursi. Jumlahnya 18 kursi, sudah lebih dari cukup (17 kursi) mengusung pasangan calon,” jelas sumber tersebut. (AE)