Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur saat menerima penghargaan dan insentif dari Pemerintah Pusat. (ist)
menitindonesia, MAROS — Pemerintah Kabupaten Maros kembali meraih prestasi setelah dinobatkan sebagai daerah berkinerja baik dalam pencegahan dan penurunan angka stunting. Atas capaian tersebut, Pemkab Maros menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) sebesar Rp6.006.958.000 dari pemerintah pusat.
Penghargaan itu diterima langsung Wakil Bupati Maros, Andi Muetazim Mansyur, dalam acara penyerahan DIF di Jakarta.
Andi Muetazim menyampaikan rasa syukur dan menyebut penghargaan tersebut sebagai hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, perangkat desa, dan masyarakat.
“Alhamdulillah, ini hasil kerja bersama. Pemerintah pusat menilai Maros konsisten dan signifikan dalam upaya pencegahan serta penurunan stunting. Ini bukan hanya prestasi pemerintah, tetapi seluruh masyarakat Maros,” ujarnya.
Ia berharap penghargaan itu menjadi dorongan untuk mempertahankan kinerja sekaligus memperkuat koordinasi lintas sektor.
“Kami ingin memastikan angka stunting di Maros terus menurun. Dengan kerja sama yang kuat, kami optimis dapat mencapai target nasional,” tambahnya.
Muetazim menegaskan DIF tersebut akan diarahkan untuk memperkuat program penanganan stunting, mulai dari peningkatan layanan gizi, edukasi kesehatan ibu-anak, pemenuhan sanitasi, hingga program pendukung lainnya.
“Kami pastikan DIF ini tepat sasaran. Fokus kami adalah peningkatan kualitas hidup anak-anak Maros. Penanganan stunting bukan hanya soal angka, tetapi masa depan generasi,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala DP3A Dalduk KB Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, menyebut Maros menjadi salah satu dari 197 kabupaten dan kota yang mendapat penghargaan berkat kinerja baik dalam penurunan stunting.
“Anggarannya masih akan dibahas pimpinan karena penanganan stunting melibatkan beberapa OPD. Kita lihat determinan yang paling penting untuk segera ditangani,” ujarnya.
Menurutnya, faktor determinan yang dimaksud mencakup ketersediaan air bersih, kondisi gizi masyarakat, kawasan tanpa rokok, serta penanganan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
“Rapat lanjutan akan menentukan apakah anggaran ini masuk ke dinas kesehatan, pertanian dan ketahanan pangan, perikanan, atau OPD lainnya,” tambahnya.
Penghargaan DIF dari pemerintah pusat menjadi bentuk apresiasi bagi daerah yang dinilai berhasil menjalankan program prioritas nasional, termasuk penurunan stunting. Dengan capaian ini, Pemkab Maros semakin menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat.