Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo bersama keturunan raja-raja Tallo. (Foto: Ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Lembaga Adat Passereanta Kerajaan Islam Kembar Gowa-Tallo atau Gallarang Tujua dan Tumbu Appaka, mengunjungi Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, di Rumah Jabatan Ketua DPRD, Jalan Jenderal Hertasning, Rabu (14/9/2022)
Dalam pertemuan tersebut, Rudianto Lallo mengisahkan sejarah tentang kerajaan Tallo dan sejarah masuknya Islam di kerajaan itu hingga penyebaran Islam diterima oleh kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan.
“Hari ini kita bersyukur dapat hadir bersama para Gallarang dan Tumbu Appaka kerajaan Tallo. Ini Satu kebahagian buat saya, sebagai putra Makassar,” kata Rudianto.
Putra asli Lakkang ini, kehebatan para raja-raja Tallo di masanya, hingga para keturunan Raja Tallo banyak meninggalkan kerajaannya akibat dari perjanjian Bongaya. Dimana saat itu, kata dia, kerajaan Gowa takluk di tangan penjajah belanda.
“Untuk mengenang kehebatan Raja Tallo, maka nama ruangan ini saya beri nama Karaeng Matoayya,” ucap Rudianto.
Lebih lanjut, politikus yang disebut sebagai “anak rakyat” itu, agar masyarakat memelihara ingatan terhadap sejarah Raja-Raja Tallo. Dia juga menyebutkan, bahwa pihaknya akan mewacanakan untuk menjadikan nama raka-raja Tallo sebagai nama jalan di Kota Makassar.
Selain itu, di hadapan Pelaksana Tugas Raja Tallo 39 Andi Iskandar Esa Daeng Pasore Karaeng Bonto Majanang yang juga Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firman Sombali Kerjaan Islam Kembar Gowa-Tallo, Rudianto mengatakan, pentingnya memiliki Balla Lompoa.
“Kerajaan Tallo hingga saat ini belum memiliki Balla Lompoa. Ini juga yang membuat saya miris. Saya berharap kepada para Gallarang dan Tumbu Appaka, untuk berupaya agar Kerajaan Islam terbesar ini bisa memiliki Balla Lompoa,” tutur putra Lakkang ini.
Dia pun mengatakan, lahan tanah milik Kerajaan Tallo di Campagayah yang akan dibanguni Balla Lompoa, akan didiskusikan dengan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, rencana pembangunan Balla Lompoa tersebut.
“Saya akan bicarakan dengan Wali kota Makassar, Kebetulan pak Wali punya perhatian besar terhadap Kebudayaan Makassar, itu dibuktikan melalui ivent tahunan F8,” beber Rudianto. (andi esse)
