FOTO: Baliho Caleg di Maros, masih dominan baliho caleg PAN. (ist)
menitindonesia, MAROS – Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (LKP) merilis hasil risetnya di Kabupaten Maros mengenai partai yang berpeluang meraih kursi paling banyak di DPRD Kabupaten Maros pada Pemilu Legislatif 2024, mendatang.
Peneliti LKP Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd., mengatakan, partai yang diprediksi memenangkan Pileg 2024 di Maros, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) disusul Partai Golkar dan Partai NasDem.
“PAN sangat berpotensi merebut Ketua DPRD. Bahkan kursi PAN bisa meningkat hingga 100 persen dari Pemilu 2019, dari 6 kursi bisa mencapai 12 kursi,” kata Muhammad Asrul dalam keterangan persnya, Rabu (8/11/2023).
Dia menuturkan, setelah lembaganya melakukan riset dan memantau kerja-kerja para calon legislatif, yang paling massif melakukan sosialisasi di semua dapil, hanya caleg dari PAN, Golkar dan NasDem. Bahkan, kata Asrul, banyak partai yang tidak memenuhi kuota daftar caleg di beberapa dapil di Maros. “Ini tentu menjadi peluang bagi PAN, karena semua calegnya massif melakukan sosialisasi. Malah ada Dapil yang terbaca di lapangan, PAN lawan PAN,” ungkap dia.
Di Dapil V (KecamatanTompobulu, Tanralili dan Moncongloe), dari enam kursi yang diperebutkan, ujar Asrul, PAN berpeluang mendapatkan dua kursi. “Kami menemukan fenomena di Dapil V ini, hanya caleg kabupaten dari PAN saja yang sosialisasi. Dari pantauan kami, hampir pasti PAN dapat dua kursi. Semua calegnya di Dapil V ini kerja keras dan handal,” katanya.
Selain itu, di Dapil VI yang meliputi Kecamatan Mandai dan Marusu, ungkap Asrul, juga diprediksi PAN mendapatkan dua kursi DPRD Maros. “Bahkan sekarang, kalau digenjot lagi, PAN bisa dapat tiga,” katanya. “Golkar, NasDem, Gerindra dan PKB masing-masing berpeluang dapat satu kursi,” kata dia. “Di Dapil I (Turikale-Maros Baru), PAN malah bisa dapat tiga kursi. Hampir semua calegnya kerja keras, dan hanya mereka yang dominan di lapangan.”
FOTO: Komposisi Pimpinan DPRD Maros 2024-2029 diprediksi diisi oleh PAN, Golkar dan NasDem. (ist)
Orang Tua dan Anak Jadi Caleg di Partai dan Dapil Yang Sama
Asrul mengatakan, Pemilu 2024 untuk perebutan kursi DPRD Maros ini, terlihat banyak partai yang tidak siap. “Ini gampang metode risetnya. Kami teliti caleg kabupaten masing-masing partai. Rupanya banyak partai asal rekrut caleg. Bahkan ada se-dapil yang tarung anak dan bapak, atau ibu dan anaknya. Ini kan unik. Mereka sulit dapat caleg potensi, akhirnya yang direkrut anaknya sendiri, se-dapil lagi,” ungkanya.
Selain itu, lanjut alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini, beberapa partai malah membiarkan daftar calegnya kosong atau tidak cukup kuota. “Ini sudah jelas, membuka peluang bagi partai lain yang calegnya bekerja sungguh-sungguh,” ujarnya.
Yang menarik, kata Asrul, banyak caleg yang tidak mau sosialisasi karena memang mereka direkrut jadi caleg hanya sekedar memenuhi isian daftar caleg. “Kita dijanji dikasih uang supaya bisa cari suara kalau sudah jadi caleg, Tapi belum penuhi janjinya,” kata salah seorang caleg kabupaten dari unsur perempuan, minta identitasnya tak disebutkan.
Asrul membeberkan, bahwa banyak caleg kabupaten di Maros tidak melakukan sosialisasi karena alasan minim logistik. “Setelah kami telusuri, sekitar 60 persen caleg Kabupaten Maros di semua Dapil, hanya direkrut untuk pemenuhi kuota caleg,” katanya. “Terutama partai non kursi di Pemilu 2019. Malah ada partai besar menempatkan bapak dan anaknya jadi caleg di dapil yang sama.”
Selain itu, Asrul juga memprediksi Golkar dan NasDem bakal mendapat 6 kursi dari semua Dapil di Maros. “Untuk pemenang kedua, Golkar dan NasDem sangat berpeluang mendapatkan 6 kursi dari semua Dapil. Tergambar, kursi pimpinan DPRD Maros bakal diisi oleh PAN, Golkar dan NasDem. Sama seperti sekarang,” ujarnya. (andi ade zakaria)
