Bupati Maros Respons Video Viral Warga Goto Royong Perbaiki Jalan di Kuri Caddi

Bupati Maros, Chaidri Syam merespons jalan kuri caddi yang viral. (ist)
menitindonesia, MAROS – Kondisi jalan di Kuri Caddi, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, kembali menuai sorotan setelah sebuah video gotong royong warga memperbaiki jalan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak sejumlah warga bergantian menimbun dan meratakan badan jalan yang masih berupa tanah. “Warga gotong royong perbaiki jalan,” ucap perekam dalam video yang beredar di berbagai platform media sosial.
Menanggapi hal itu, Bupati Maros, Chaidir Syam, menjelaskan bahwa ruas jalan Kuri Caddi sudah melalui beberapa tahap pengerjaan.
“Sebenarnya jalan di Kuri itu sudah tiga tahapan yang kita lalui. Sudah diperlebar, kemudian ditimbun, dan tahap selanjutnya adalah pengerasan serta betonisasi,” ujar Chaidir, Rabu (5/11/2025).

BACA JUGA:
RSUD Camba Siap Diresmikan 12 November, Bupati Maros: Tinggal Finalisasi Operasional

Chaidir menambahkan, video yang viral tersebut muncul karena sebagian warga ingin segera menggunakan jalan yang belum selesai dibeton.
“Kalau ada yang viral, itu karena mereka mau lewati, tapi memang belum kami beton. Ada juga kasus di ujung jalan yang ditutup oleh warga karena mengklaim itu tanah miliknya,” katanya.

BACA JUGA:
Target PAD Maros 2026 Tembus Rp380 Miliar, Naik Rp38 Miliar dari Tahun Sebelumnya

Meski begitu, Chaidir memastikan jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Masih bisa dilewati roda dua. Untuk kasus penutupan jalan, saat ini sedang diproses oleh pihak berwajib,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTRPP Maros, Muhammad Alif Husnaeni, menyebut ruas jalan Kuri Lompo–Kuri Caddi merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah daerah.
“Sebelum tahun 2020, ruas jalan ini belum ada. Pembangunannya baru dimulai sejak tahun anggaran 2020 hingga 2024,” jelas Alif.
Selama empat tahun terakhir, Pemkab Maros telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp5,3 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 1,6 kilometer yang menghubungkan Dusun Kuri Lompo dengan Kuri Caddi.
Namun, Alif mengungkapkan pengerjaan jalan itu terkendala persoalan lahan.
“Karena ada klaim lahan yang masih berproses, maka untuk tahun 2025 penanganan ruas jalan ini belum bisa dilanjutkan,” katanya.
Ia berharap permasalahan lahan dapat segera terselesaikan agar pembangunan bisa dilanjutkan.
“Semoga masalah lahan segera selesai. Kami juga berharap masyarakat bisa bersabar dan memahami situasinya,” tutupnya.