Puluhan Jeriken dan tandon yang ditemukan di lokasi oleh personil TNI dari Kodim 1422/ Maros. (ist)
menitindonesia, MAROS – Heboh penggerebekan yang diduga tempat penimbunan BBM subsidi jenis solar di Kecamatan Bontoa, Maros berakhir samar. Terduga pelaku serta barang bukti tak diproses.
Kasus ini mencuat saat aparat dari unit intel Kodim 1422/Maros, menemukan puluhan jeriken dan tandon berisi BBM jenis solar, termasuk mesin pompa dan mobil pengangkut serta empat orang terduga pelaku di salah satu rumah di wilayah Panjalingan, Bontoa, Minggu (16/11).
Empat orang terduga pelaku itu, masing-masing berinisial J, selaku penanggung jawab, S, W dan K selaku pelansir dan pemilik rumah.
Peristiwa inipun dibenarkan oleh Komandan Kodim (Dandim) 1422 Maros, Letkol Arm Agung Yuhono. Ia mengaku, pihaknya menerima laporan warga terkait adanya aktivitas penimbunan BBM di lokasi itu.
Benar saja, saat tiba di lokasi, timnya turun melakukan pemeriksaan, petugas menemukan BBM subsidi yang diperkirakan mencapai 7 ton.
“Yang seharusnya ini digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan, tapi oleh oknum ini ditimbun,” katanya saat ditemui, Senin (17/11/2025).
Agung melanjutkan, solar itu rencananya akan dikirim ke Morowali untuk keperluan industri dan diakui terduga pelaku, sudah beroperasi selama 1 bulan. Para pelaku diduga mengumpulkan solar dari sejumlah SPBU di Maros dengan memanfaatkan barcode resmi.
“Jadi belinya itu solar subsidi. Nah nanti dikirim ke Morowali untuk keperluan industri. Yah seharusnya kan pakai solar non subsidi kalau di sana,” terangnya.
Ia menegaskan, penggerebekan yang dilakukan oleh timnya itu untuk memastikan tidak adanya anggota TNI, khususnya dari Kodim Maros yang terlibat. Timnya pun langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Maros untuk penanganan lanjut.
“Perintah pimpinan kami itu memang untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini. Kami pastikan tidak ada anggota TNI yang terlibat kegiatan ilegal itu. Kami lalu koordinasi dengan Polres Maros,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Ridwan Farel, tak berkomentar banyak mengenai hal itu. Ia mengatakan, pihaknya akan mendalami lebih jauh lokasi dan waktu video terkait dugaan penimbunan tersebut.
“Untuk sementara, kami akan cek di lapangan. Informasi awal kami dapatkan dari media bahwa ada dugaan penimbunan BBM,” singkatnya.