Maros Genjot Transformasi Digital, ASN hingga Guru Didorong Kuasai Teknologi AI

Suasana pelatihan AI yang dibuka oleh Bupati Maros, Chaidir Syam di ruang pola. (ist)
menitindonesia, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros mulai mengenalkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kepada seluruh aparatur pemerintah daerah diikuti OPD, ASN, serta pemerintah kelurahan dan desa. Pelatihan ini digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Senin (17/11/2025),
Bupati Maros, Chaidir Syam, yang menjadi narasumber utama, mengatakan pelatihan ini merupakan tindak lanjut kerja sama Pemkab dengan salah satu perusahaan teknologi untuk memperkuat transformasi digital daerah. Ia menegaskan penguasaan AI kini menjadi kebutuhan penting bagi ASN, terutama pejabat yang menangani perencanaan dan penyusunan program.
“Pemanfaatan teknologi AI saat ini sangat penting. Ini akan memudahkan kerja-kerja ASN, terutama di sektor pendidikan,” kata Chaidir.
Menurutnya, hampir seluruh guru di Kabupaten Maros sudah lebih dulu mengikuti pelatihan pemanfaatan AI. Chaidir menekankan bahwa teknologi tersebut tidak dimaksudkan menggantikan peran guru maupun ASN.

BACA JUGA:
Heboh Dugaan Kasus Penimbunan Solar Subsidi di Maros, Berakhir Samar!

“AI hanya alat bantu. Ketika ada hal yang harus diselesaikan secara cepat, ASN bisa memanfaatkan teknologi ini untuk mencari informasi yang valid. Jangan sampai siswa lebih lincah pakai AI dibanding gurunya,” tegasnya.
Ia juga menilai pemanfaatan AI akan berdampak besar dalam peningkatan kualitas layanan publik. Sektor pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan administrasi kependudukan disebut sebagai bidang yang paling membutuhkan percepatan digital.
“Kebutuhan utama AI ini ada di layanan publik pendidikan, kesehatan, pariwisata, termasuk dukcapil. Pemanfaatannya bisa mempercepat layanan, terutama dalam hal informasi dan pengolahan data,” jelas Chaidir.
Sebagai tahap awal, pemerintah daerah fokus membangun pemahaman dasar aparatur mengenai manfaat dan cara kerja AI. Transformasi digital, katanya, harus dimulai dari perubahan pola pikir ASN.
“Kita punya rencana jangka panjang. Tapi tahap pertama adalah mengubah mindset ASN. Jangan sampai ASN, bahkan kepala OPD, tidak tahu apa itu AI dan bagaimana menggunakannya,” ujarnya.
Chaidir menambahkan Pemkab Maros juga berencana memperkuat infrastruktur digital, terutama di wilayah yang masih minim akses teknologi.
“Infrastruktur digital akan terus kita perkuat, termasuk di daerah terpencil. Ini penting agar pemanfaatan teknologi bisa merata,” pungkasnya.