Pandemi Covid-19 Dprediksi Hingga 2022, SBY: Kita Diliputi Rasa Ketakutan

Presiden ke-6 Indonesia - Soesilo Bambang Yudhoyono: masyarakat sudah mulai tidak percaya kepada pemerintah.
Selamatkan hidup masyarakat – Berbagai prediksi dan analisis menyebut  Pandemi Covid-19 ini akan berlangsung hingga tahun 2022. Bahkan ada yang memprediksi lebih lama lagi. Efek yang ditimbulkan pandemi ini, sangat berdampak pada ekonomi. Daya beli menurun sedangkan kebutuhan meningkat. “Warga dunia sudah mulai kehilangan harapan,” kata SBY.
menitindonesia.com, JAKARTA – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui podcast di akun facebook-nya, Sabtu (03/10) meminta pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, harus lebih serius lagi menangani pandemi virus corona.
SBY mengaku miris ketika mendengar bahwa pandemi covid-19 diramalkan masih akan berlangsung hingga tahun 2022, bahkan lebih lama lagi. “Saya juga miris ketika mendengar berbagai prediksi dan analisis yang katakan pandemi masih akan berlangsung hingga 2022. Bahkan ada yang meramalkan lebih lama lagi,”  ujar SBY.
Ia memahami betapa lelahnya masyarakat yang terdampak perekonomian dan kegiatan sosialnya ikut lumpuh. Padahal, pandemi COVID-19 baru berjalan 6 bulan lebih. Belum mencapai waktu seperti prediksi-prediksi yang mengatakan bisa 1-2 tahun ke depan.
“Kita semua lelah dan telah merasakan betapa sulitnya hidup di musim COVID ini. Padahal ini baru 6 bulan. Bagaimana jika 1 tahun 2 tahun atau lebih lama lagi?” ucap SBY.
Selain itu, SBY juga memandang para warga dunia seakan mulai kehilangan harapan dan khawatir tentang masa depan. lebih-lebih sejumlah pemimpin negara dinilainya belum mampu dan sepenuhnya berhasil menekan penyebaran kasus corona.
“Manusia juga merasa takut, insecure. Di banyak tempat dunia, manusia mulai kehilangan harapan, loss of hope. Diliputi rasa ketakutan kalau ada akhirnya dia terkena COVID, fear. Banyak pula yang mulai enggak percaya terhadap para pemimpin, pemerintah dan negaranya. No trust,” tuturnya.
SBY kemudian meminta para pemimpin dunia untuk tanpa lelah menyelematkan warganya dari serangan corona ini. “Semuanya yang diinginkan negara telah diberikan rakyat. Rakyat tentu menunggu sebagai balasannya, kesanggupan negara untuk selamatkan hidup dan masa depan mereka. Dengan kata lain, kini bola ada di tangan pemerintah,” kata SBY.
“Para pemimpin di seluruh dunia, terutama pemimpin di negara maju dan kaya. Dengan segala kerendahan hati ingin saya sampaikan bahwa bapak ibu lah yang bisa menyelamatkan dunia kita dari pandemi besar ini. Pimpin kami, bimbing kami, dan bantu kami,” pungkasnya. (andiesse)