menitindonesia, JAKARTA – Seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrak dari 34 Provinsi, menyatakan kebulatan tekad loyal pada hasil Kongres V Partai Demokrat, tahun 2019. Pernyataan sikap itu disampaikan secara serempak dan dibacakan Ketua oleh DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ni’matullah, di Cikeas, pada Selasa, tanggal 23 Februari 2021, lalu.
Para Pimpinan Daerah Partai Demokrat (PD) se Indonesia itu, juga mendesak Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memecat segelintir kader yang berupaya mengambil alih kepemimpinan PD.
“Kami bertekad untuk melawan para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, termasuk meminta DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat,” tegas Ni’matullah saat membacakan tiga poin pernyataan bersama, didampingi seluruh Ketua DPD yang hadir, sat itu.
Selain itu, kata Ni’matullah, para Ketua DPD juga berkomitmen untuk bersama-sama membangun dan membesarkan PD yang saat ini sedang bangkit dan diterima publik, sebagai partai yang memperjuangkan harapan rakyat.
Deklarasi para Ketua DPD ini sekaligus menihilkan upaya melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). Dalam AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) PD, KLB hanya bisa dilaksanakan antara lain dengan persetujuan 2/3 Ketua DPD sebagai pemilik suara.
Para Ketua DPD ini berkumpul mendengarkan paparan dan arahan dari Ketua Umum AHY serta dari Ketua Majelis Tinggi Partai SBY.
Pertemuan dilakukan dengan prosedur kesehatan yang ketat, termasuk mensyaratkan semua peserta negatif Covid-19 dengan membawa hasil PCR swab test yang sah, mengenakan masker dan menjaga jarak.
Dalam paparannya, Ketum AHY menjelaskan kronologi upaya pengambilalihan paksa kepemimpinan DPP PD yang ternyata sudah dimulai sejak awal Januari 2021.
Segelintir kader dan mantan kader yang berkhianat membujuk para Ketua DPD, DPC dan sejumlah kader untuk bergabung menumbangkan kepemimpinan yang sah. Isu-isu yang mereka pakai ternyata hoax.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Majelis Tinggi Partai PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, “Partai Demokrat is not for sale.”
Pendiri Partai Demokrat ini mengapresiasi langkah cepat dan tepat dari Ketum AHY serta jajaran pengurus partai. Tapi SBY mengingatkan, gangguan dan serangan pasti akan terus terjadi, seiring makin meningkatnya elektabilitas dan dukungan publik bagi partai non pemerintah ini. (andi ade zakaria)