Buka Pelatihan SDM Kepariwisataan Yang Handal, Bupati Maros Jamin Akan Melindungi Destinasi Wisata

Bupati Maros saat pembukaan pelatihan SDM Kepariwistaan. (Foto: ist)
menitindonesia, MAROS – Bupati Maros AS Chaidir Syam, membuka acara pengembangan kapasitas “Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Yang Handal, Pelatihan dan Keselamatan Destinasi/Objek Wisata” yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros di Grand Town Hotel, Maros, Senin (23/8/2021).
Turut hadir mendampingi Bupati Maros yakni Kapolres Maros, AKBP Fathur Rochman dan Dandim 1422 Maros, Letkol Inf Budi Rahman serta Kepala Disbudpar Maros, Muhammad Ferdiansyah.
Dalam sambutannya, Chaidir Syam mengatakan, destinasi wisata yang ada di Kabupaten Maros merupakan karunia Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan. Bahkan, ujar Chaidir, salah satu program prioritasnya adalah mengembangkan industri pariwisata di Kabupaten Maros.
Dia juga berharap, pelatihan yang diadakan tersebut tidak hanya bertujuan untuk menghabiskan anggaran, tetapi benar-benar mengarah pada pengembangan kepariwisataan dengan menyiapkan SDM yang terampil, terlatih dan profesional.
Selain itu, Chaidir juga mengharapkan Disbudpar juga mengembangkan seni budaya yang ada di Maros, sebab kata dia, dengan melestarikan budaya lokal, juga akan mengangkat derajat daerah dan bisa memancing datangnya wisatawan dari manca negara.
“Apalagi saat ini, wisata alam Maros, Bantimurung dan Rammang-Rammang sudah mulai mendunia sejak ditetapkannya kawasan Geopark Maros-Pangkep. Ini karunia alam yang bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah dan menumbuhkan UMKM di bidang pariwisata,” kata Chaidir dalam keterangannya kepada menitindonesia.com.
Lebih lanjut, Chaidir mengatakan, apabila semua potensi ini dikemas dalam manajemen keamanan dan keselamatan destinasi serta dikelolah secara profesional, maka hasilnya akan bisa menjadi kebanggaan bagi generasi karena mendapatkan warisan budaya dan pariwisata yang lestari.
“Destinasi wisata di Maros harus dijaga dan kami tidak akan membiarkan ekploitasi lingkungan yang dapat merusak potensi wisata dan sumber daya alam seperti karst yang saat ini dilindungi keberadaannya,” ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Disbudpar Maros, Ferdiansyah, menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur karena terlaksananya kegiatan tersebut dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat karena kegiatannya berlangsung di tengah suasana pandemi.
“Kami bersyukur bisa melaksanakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan SDM pada industri kepariwisataan, dan kami sangat termotivasi dan terinspirasi dari saran dan masukan Pak Bupati yang juga berkenaan membuka acara ini,” kata Ferdiansyah.
Dia juga menyampaikan output dari acara pelatihan ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan dalam mengelola destinasi wisata yang ada di maros, terutama menjaminan keamanan dan keselamatan bagi para wisatawan yang berkunjung. (roma)