Wahyuddin Resmi Jadi Ketua Hanura Sulsel, Waketum: Yang Tolak Akan dapat Sanksi

Ketua Hanura Sulsel Wahyudin M Nur, (Foto: Ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) Partai Hanura Sulsel telah memilih Wahyuddin M Nur sebagai Ketua Hanura Provinsi Sulawesi Selatan, dan dinyatakan sudah final.
Waketum DPP Hanura Ferdinand Nainggolan, menegaskan hasil Musdalub tersebut sudah final.
“Ini sudah final. Kalau ada pengurus DPC yang menolak terpilihnya Anggota DPRD Sulsel tersebut, DPP Hanura akan memberi sanksi tegas,” kata Ferdinand Nainggolan, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, tak ada lagi yang perlu dipersoalkan, karena Musdalub sudah selesai dan telah menetapkan Wahyudin M Nur sebagai ketua beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal ini sudah sesuai dengan mekanisme AD/ART Partai Hanura.
Lebih lanjyt, Ferdinand mengatakan, saat Musdalub, Wahyuddin telah mengantongi dukungan pemilik suara 30 persen.
“Hasil musda sudah sesuai dengan PO, apanya yang tidak diterima. Wahyuddin sudah ada dukungan DPP, sudah ada dukungan 30 persen,” terangnya.
Pada saat musdalub, Ferdinand juga menyampaikan jika panitia sudah membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin mencalonkan, termasuk usulan dari DPC yakni nama Amsal Sampetondok dari kader eksternal.
Tapi, kata dia, salah satu syarat calon ketua adalah minimal pernah menjadi pengurus satu tahun.
“Syarat AD/ART harus satu tahun jadi pengurus partai, saudara Amsal belum jadi pengurus partai, jadi tidak bisa,” imbuh dia.
“AD/ART katakan kalau calon luar harus jadi pengurus minimal satu tahun. Amsal bukan pengurus, dia bukan anggota Hanura, kemudian sudah tutup pendaftaran,” ucap Ferdinand.
Ferdinand mengatakan, panitia sudah membuka pendaftaran calon selama tiga hari pada 23 hingga 25 Oktober.
“Kita sudah suruh cari calon siapapun boleh, tapi tidak ada calon selain Wahyuddin mendaftar, terakhir begitu ditutup baru si Amsl itu masuk,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ferdinand menjelaskan jika Wahyuddin sudah memiliki dukungan. Ia juga mempersilahkanuntuk menanyakan kepada Plt.
“Kalau tidak ada dukungannya, tidak mungkin kita tetapkan. Tidak ada intervensi di sini, semua dibuka kesempatan, silahkan cari calon. Tanggal 25 sudah tutup, dipaksakan Amsal yang bukan kader Hanura itu masuk, tidak bisa lagi, kita mau Sulsel maju, bukan mundur,” pungkasnya.