Bakal Calon Ketua Umum Badko HMI Sulselbar 2021-2023, A Ikram Rifqi . (Foto: Ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Kader HMI yang lama berkhidmat di Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI), A Ikram Rifqi, mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Badko HMI Sulselbar Periode 2021-2023.
Pemuda kelahiran Barru, Sulawesi Selatan ini, menyatakan sudah mantap mempersiapkan diri untuk maju pada pemilihan yang tak lama lagi akan diselenggarakan.
Ikram menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas). Selama kuliah ia aktif di pelbagai organisasi kemahasiswaan. Tercatat, Ikram pernah menjadi pengurus BEM FKM Unhas, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI), pengurus HMI Komisariat hingga PB HMI.
Kepiawaiannya mengelola organisasi dan pengalaman menggerakkan sumber daya manusia, serta kecakapan berkomunikasi, membuat Ikram didapuk menjadi Sekretaris Jenderal ISMKMI, organisasi mahasiswa kesehatan masyarakat yang memiliki jalur koordinasi di seluruh kampus di Indonesia.
Ikram tergolong berhasil menjadi pemimpin di organisasi itu hingga membawa ISMKMI ke level yang belum pernah dicapai pengurus sebelumnya, bahkan setelahnya.
“Di ISMKMI kami banyak bertemu dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kami pun mengadvokasi isu-isu kesehatan serta menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga yang juga bergerak di bidang kesehatan. Itu yang memperluas ide dan gerakan ISMKMI dari lokal menjadi beskala nasional,” kata Ikram di Makassar, Rabu (3/11/2021).
Relasi yang telah terbangun antar pulau di Indonesia, membuat Ikram memutuskan diri berkhidmat di Bakornas LKMI.
“Selepas purna dari ISMKMI, kami berkontribusi dalam membuat program-program kerja berbasis kemanusiaan yang mengarusutamakan program berbasis promotif dan preventif,” ujarnya.
Sebagai Sarjana Kesmas, ujar Ikram, ia aktif dalam menyuarakan problem kesehatan beserta kebijakan yang melingkupinya agar masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang maksimal.
“Kami merasa bahwa edukasi menjadi faktor kunci agar masyarakat bisa meningkatkan derajat kesehatannya. Kami pun gencar melakukan edukasi ke masyarakat umum dan para mahasiswa, baik secara tatap muka maupun secara daring dengan pemanfaatan teknologi digital,” ucap Ikram.
Tahun 2017, ketika narasi besar tentang revolusi teknologi bergaung makin kencang di Indonesia, dan start up tumbuh seperti wabah, Ikram pun bersama rekan-rekannya tak mau ketinggalan momentum untuk membentuk Start-up bernama Jago Preventif.
“Sebagai warga dunia yang hidup dalam kecepatan dan segala yang serba digital, kami memanfaatkan kesempatan itu untuk mengamplifikasi betapa pentingnya kesehatan dengan cara memberi edukasi. Jago Preventif merupakan start-up edukasi pertama di Indonesia yang berfokus pada edukasi isu-isu kesehatan,” ujarnya.
Jago Preventif, kata dia, adalah produk kolaborasi yang lahir dari proses mensistesiskan edukasi, teknologi, dan isu kesehatan masyarakat.
“Lewat start up ini, kami juga terlibat dalam gerakan membantu pemerintah Indonesia dalam rangka percepatan sosialisasi pencegahan covid-19, baik daring maupun secara luring,” ucap Ikram.
Ia menjelaskan, Relawan Jago Preventif yang tersebar di seluruh Indonesia bergerak di level akar rumput agar masyarakat lebih tangguh dalam menghadapi bencana wabah ini.
Atas keterlibatan dan inisiatif pentingnya itu, Ikram dan seluruh tim Jago Preventif diganjar penghargaan oleh Kemenpan-RB sebagai TOP 21 Inovasi Terbaik Pelayanan Publik Tahun 2020, karena aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan di masa pandemi.
Prestasi Ikram itu sebagai anak muda yang tak mau tergerus zaman, tak cukup sampai di situ. Pesona Ikram sebagai insan pencipta dan pengabdi, tak bisa berhenti berkontribusi membangun negeri.
Perhatian Ikram pada upaya akselerasi dan kolaborasi untuk meningkatkan hajat hidup orang banyak, membuatnya tak puas dengan sekadar memberi sumbangsih ide dan aktivitas di organisasi atau komunitas dan di start-up rintisannya Jago Preventif.
“Kini kami bersama tim sedang merintis satu start-up pertanian yang bertujuan memberdayakan petani agar bisa makmur dan sejahtera. Vestanesia nama start up yang kami bangun,” ujar Ikram.
Sebagai calon Ketua Badko HMI Sulselbar, Ikram membawa visi misi yang cemerlang, yaitu “HMI Action: Acceleration, Education, Technology, & Collaboration”. HMI Action, kata dia, adalah ajakan untuk bergerak bersama demi mempercepat dan meningkatkan kapasitas para kader HMI agar mampu survive di zaman ini.
“Caranya dengan mendorong kader untuk menjadi insan akdemis dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang tertinggi. Kemudian membangun ekosistem digital pada tiap aktivitas keorganisasian di HMI agar tak ada kader yang gagap teknologi. Dan yang tak kalah penting berkolaborasi dengan pihak yang memiliki mimpi membangun Indonesia menuju negara adil makmur, yang diridhoi Allah SWT,” pungkasnya. (andi esse)