Ribuan Penyuluh Hebat Hadir di MoU Pemprov Sulsel – PTPN XIV, Pisang Jadi Gebrakan Baru

Pemprov Sulsel MoU PTPN XIV
Pemprov Sulsel MoU PTPN XIV
menitindonesia, MAKASSAR – Sebanyak 1.868 peserta penyuluh mengikuti Temu Koordinasi Gerakan Pengembangan Budidaya Pisang yang dibuka Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, di GOR Sudiang Makassar, Kamis (9/11/2023)
Mereka ribuan peserta penyuluh ini teridiri dari penyuluh pertanian, penyuluh kehutanan, Tenaga Harian Lepas (THL) perkebunan, Pengawas Benih Tanaman (PBT), petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan mahasiswa Polbangtan, guru SMK Pertanian, Manajer Instalasi Kebun Benih (IKB) , Widyaswara pada BPSDMP Sulsel. Serta Ketua KTNA provinsi dan kabupaten kota, lurah/kepala desa se Sulsel melalui aplikasi Zoom serta kanal Youtube.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Provinsi Sulsel, Imran Jauzi, menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengkoordinasikan pelaksanaan Gerakan Pengembangan Budidaya Pisang dengan Petugas Lapangan dan stakeholder terkait.
“Kami sosialisasi potensi dan prospek pengembangan komoditas pisang dalam menjaga ketahanan pangan, mengenalkan budidaya pisang melalui kultur jaringan dan bonggol,” kata Imran.
Dikatakan Imran, adapun pemateri dan narasumber pada kegiatan ini, yakni, keynote speaker Penjabat Gubernur dengan materi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Budidaya Pisang di Sulsel yang dihantarkan langsung akademisi Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Agr.Sc. Ir. Baharuddin Patandjengi, dengan judul “Pengembangan Budidaya Pisang Sesuai Standar Penerapan Good Agriculture Practices (GAP)”
Sementara pemateri Direktur PT Cipta Agri Pratama Bogor, Rio Erlangga dengan judul “Prospek Pengembangan Pisang sebagai Komoditi Ekspor”, kemudian Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Causa Imam Karana dengan “Pengendalian Inflasi Mendukung Ketananan Pangan”, serta Kepala OJK Regional VI, Darwisman dengan judul “Akses KUR untuk Pengembangan Usaha Tani Pisang”.
Pemateri lainnya, Ketua Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, Latunreng dengan tema “Peranan Forum Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) terhadap Pengembangan Budidaya Pisang” dan pelaku usaha hasil olahan pisang Keripik Bachiss dari Kabupaten Pinrang, Reza Alamsyah dengan judul “Sharing Pengalaman Pengembangan Produk Olahan Pisang”.
Pada kesempatan itu, PJ Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, para penyuluh ini adalah andalan ketahanan pangan Sulsel. “Sukses tidaknya budidaya apapun di Sulsel, mau tanaman pangan, hortikultura, perkebunan termasuk perikanan dan kelautan,” sebutnya.
Ia menilai penyuluh ini merupakan orang-orang yang memiliki kualifikasi dan kemampuan membimbing masyarakat dan penyuluh itu kata dia, hidup di tengah-tengah masyarakat, “Mereka ini hidup bersama masyarakat, hidup di kampung-kampung dan hutan-hutan, di pedalaman dan pulau-pulau, mereka orang-orang hebat,” cetus nya sembari memotivasi.
Dalam kegiatan ini pula dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel dan PT. Perkebunan Nusantara XIV tentang kerjasama pengembangan budidaya tanaman pisang. Ia mendorong seluruh lahan di Sulsel harus dipastikan produktif.
“Pak Direktur PTPN XIV sudah menunjukkan itikad baik yang luar biasa dan mendukung kita. Memberikan kesempatan dan peluang, lahan PTPN yang tidak dimanfaatkan, untuk nyata-nyata bisa dikerjasamakan dengan Pemprov Sulsel, terima kasih,” sebutnya disambut tepuk tangan.
Sedangkan Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari, menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan. Bahwa DPRD yang menjadi bagian penyelenggara pemerintah, mendukung dan mensupport program gubernur dan seluruh OPD.
“Kita ketahui bersama anggaran terbesar juga ada di dinas pertanian, itu tentu berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Dan hari ini tentunya dengan kegiatan koordinasi gerakan pengembangan budidaya pisang. Kami sekali lagi menyambut kegiatan ini yang tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sulsel dan kesejahteraan Sulsel,” ujarnya.
Program untuk menjadikan Sulsel sebagai daerah pisang menjadi kebanggaan kita bersama. “Kita ketahui, pisang merupakan makanan sehari-hari masyarakat Sulsel, bisa diterima oleh seluruh masyarakat dan seluruh tanah yang ada di Sulsel, tidak susah pemeliharaan dan perawatannya, tentu sangat bermanfaat untuk kesehatan masyarakat kita. Pisang juga itu salah satu buah yang ada nanti ada di surga, Alhamdulillah, masyaallah terima kasih Pak Gubernur ide briliannya,” bebernya.
Hal ini juga disambut baik oleh para penyuluh. “Saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan Pak Gubernur. Memang komoditas pisang tidak terlalu diperhatikan. Tapi setelah ada program dari Pak Gubernur. Itu saya rasa merupakan gebrakan baru yang menjadi komoditas unggulan Sulsel selain padi dan jagung,” sebut Penyuluh Pertanian Kabupaten Maros, Wahidah, menambahkan, “Termasuk peningkatan kesejahteraan penyuluh, yang selama inikan yang selalu menjadi perhatian hanya kesejahteraan petani,” pungkasnya. (*)