Angka Putus Sekolah Masih Tinggi, Legislator Makassar : Ekonomi Penyebab Utama


menitindonesia, MAKASSAR – Masalah putus sekolah di Makassar menjadi tantangan serius, terutama karena dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan dan target Indonesia Emas 2045.
Legislator DPRD Makassar dari PKS, Anwar Faruq, menyebut faktor ekonomi sebagai penyebab utama.
“Banyak keluarga kesulitan ekonomi, memaksa anak-anak bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan,” kata Anwar pada Senin, (01/07/2024).
Fenomena ini, kata dia, menunjukkan, beban ekonomi yang berat sering kali membuat pendidikan anak terabaikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan angka putus sekolah yang mencemaskan pada 2023: SD (0,13%), SMP (1,06%), dan SMA (1,38%). Dengan jumlah murid SD sebanyak 24 juta, SMP 9,9 juta, dan SMA 5,3 juta, angka ini mencerminkan jutaan anak kehilangan akses pendidikan yang layak.
Faktor lingkungan memperparah keadaan, karena banyak anak terbawa arus pergaulan yang tidak mendorong mereka untuk sekolah.
“Pemerintah perlu menggandeng dinas terkait untuk memberikan pelatihan keterampilan dan membuka lapangan kerja, sehingga beban ekonomi keluarga bisa berkurang,” ujar Anwar.
Pemerintah dituntut untuk segera bertindak, memastikan pendidikan menjadi prioritas utama demi mencetak generasi yang siap membangun masa depan Indonesia.