menitindonesia, JAKARTA – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi rencanaFakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang akan membangun perkuliahan FEB Unhas di Tamalanrea, Makassar.
Saat menerima laporan dari Dekan FEB Unhas Prof Dr Rahman Kadir, JK menyarankan agar pimpinan Unhas untuk membangun gedung yang efisien, simple, modern dan fungsional.
“Buatlah gedung yang efisien, simpel, modern dan fungsional,” kata JK saat ditemui di rumahnya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2024).
Hadir mendampingan Prof Rahman Kadir dalam pertemuan tersebut, yakni Wakil Dekan II FEB Prof Dr Arifuddin Mannan dan Dosen Muda Dr. Amelia Harahap. Mereka memaparkan kepada JK latar belakang pembangunan gedung baru tersebut.
“Saat ini FEB Unhas punya 3 lokasi kampus. Dua di Tamalanrea dan satu lagi di kampus Baraya. Dari sisi biaya, sangat tidak efisien. Belum lagi dari sisi lelahnya dosen dan mahasiswa, harus bolak-balik antara tiga kampus dengan kondisi kemacetan kota Makassar yang makin parah,” papar Prof Rahman.
Selain pimpinan FEB Unhas, juga turut hadir Ketua Umum PP Ikatan Alumni Ekonomi (Ikafe) Unhas D. Hendra Noor Saleh dan Sekjen, Mohammad Suaib Mappasila, serta sejumlah pengurus teras lainnya, Direktur Utama BUMN Askrindo DR. Fankar Umran,Anggota DPR RI Arjuna Sakir, SE. Ak., Ketua Prodi UNJ Andi Muhammad Sadat, PhD., dan putri sulung JK, Lisa Kalla.
Untuk diketahui, sejak setengah abad lebih, figur JK tak pernah lepas dari dinamika Universitas Hasanuddin. JK lahir di Bone, Sulsel, 15 Mei 1942. Ia menyelesailan studi di FE Unhas pada tahun 1967. Sebagai alumni Unhas, JK selalu menjadi tokoh sentral untuk dimintai pandangan oleh para alumnus dari generasi ke generasi.
“Jangan lupa, usia fakultas ekonomi (79 tahun) lebih tua dari Unhas sendiri di Makassar karena status awal adalah bagian dari Universitas Indonesia yang membagi fakultas ke beberapa daerah,” kenang JK yang larut dalam suasana nostalgia.
JK pun bersedia hadir saat peletakan batu pertama Gedung FEB pada Sabtu, 25 November 2025 mendatang di kampus Tamalanrea. Menurut JK, desain gedung baru yang dirancang oleh arsitek Unhas sendiri, sesuai tuntutan zaman yang mengutamakan modernitas, minimalis dan fungsional. “Kampus itu harus berpandangan ke depan. Memenuhi kebutuhan generasi mendatang. Coba lihat kampus di luar negeri, tidak berorientasi masa lalu. Berbeda bila mau membangun museum. Silakan menampilkan unsur adat dan kejayaan masa lalu,” ujar JK.
Sementara itu, Prof Rahman Kadir menyampaikan, dana pembangunan gedung baru tersebut , ditaksir sekitar Rp60 milyar, sedangkan anggaran yang tersedia di FEB hanya Rp27 milyar. “Sisanya kita harapkan dukungan dari alumni yang banyak tersebar di berbagai kota dan bahkan negara lain. Membangun sarana pendidikan, Insya Allah bagian dari amal jariyah,” kata dekan Prof Rahman Kadir.
Selain bangunan fisik, dialog akrab antara senior-junior juga membahas aspek pendidikan dan peran alumni. JK mengimbau FEB membuka diri dengan dosen tamu dari alumni yang memang kapabel di bidangnya. “Supaya mahasiswa lebih paham gambaran dunia kerja nanti,” katanya.
Menanggapi harapan itu, DR. Hendra Noor Saleh mengatakan, kesiapan untuk menggalang dan meminta kesediaan alumni untuk masuk kampus sebagai dosen tamu. “Tersebar alumni FEB Unhas di berbagai bidang pekerjaan dan banyak yang sukses. Mereka siap giving back untuk almamater,” sebut Hendra.
Dia menyebut beberapa contoh alumni yang jadi top eksekutif di BUMN, Perbankan, OJK, Pengusaha, pendidikan, DPR, media dan dunia usaha lain.
Silaturahmi diakhiri dengan sholat maghrib bersama, dan JK membagikan sejumlah buku keren kepada setiap tamunya. (*)