Aguan atau Sugianto Kusuma, tokoh utama di balik emiten properti PANI dan CBDK, pemilik proyek strategis PIK 2.
Emiten properti milik Aguan, PANI dan CBDK, menggelar RUPST untuk membahas pembagian dividen. Saham keduanya direkomendasikan beli oleh analis, dengan proyeksi harga tinggi.
menitindonesia, JAKARTA — Dua emiten properti milik taipan Aguan alias Sugianto Kusuma, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Agenda utama RUPST tersebut adalah pembahasan prospek pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2024.
Analis pasar merespons positif manuver dua saham properti ini. Dalam risetnya, Nurwachidah, analis dari Phintraco Sekuritas, merekomendasikan beli (buy) untuk saham PANI dengan target harga Rp15.200 per saham, atau berpotensi naik hingga 33,33% dari harga saat ini.
“Meskipun pendapatan PANI turun 4% YoY menjadi Rp615 miliar per kuartal I 2025, perseroan memiliki cadangan lahan optimal dan struktur utang yang sehat,” tulis Nurwachidah.
Performa saham PANI dan CBDK selama 30 hari terakhir.
Lahan Meluas, Utang Terkendali
Hingga akhir Maret 2025, PANI menguasai lahan seluas 1.845 hektare, naik signifikan dari 1.607 hektare tahun sebelumnya. Penambahan ini berasal dari hasil private placement. Debt to Equity Ratio (DER) PANI naik menjadi 53%, masih tergolong rendah dibanding emiten sejenis dengan DER antara 64% hingga 178%.
Keunggulan PANI juga terletak pada lokasi strategis PIK 2, yang terintegrasi dengan akses tol lingkar luar dan dalam Jakarta, serta jalur tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja).
CBDK Masih Baru, Tapi Diincar
Sementara itu, CBDK yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia awal 2025, juga mencuri perhatian. Aqil Triyadi, analis dari Panin Sekuritas, memberi pandangan netral, meskipun mengakui adanya prospek dari proyek-proyek recurring income dan posisi kas bersih yang solid.
“Perlu dicermati dampak perlambatan IHPR, ketidakpastian suku bunga, dan volatilitas harga saham CBDK,” ujar Aqil.
Meski begitu, berdasarkan konsensus Bloomberg Terminal, mayoritas analis tetap merekomendasikan beli untuk saham CBDK, dengan target harga Rp13.700 dalam 12 bulan ke depan. Sementara itu, harga saham PANI diperkirakan bisa tembus Rp21.419 per saham.
Untuk diketahui, pada tahun buku 2023, PANI telah membagikan dividen tunai Rp2 per saham, atau setara Rp31,3 miliar—yakni 11,44% dari laba bersih. Para investor menanti apakah dividen tahun ini akan meningkat, terlebih dengan ekspansi lahan dan kinerja jangka panjang yang menjanjikan.