Prof. Taruna Ikrar, Kepala BPOM RI, saat meresmikan Gedung INABIO PT Harsen Laboratories sebagai langkah strategis dorong inovasi dan kemandirian bioteknologi Indonesia.
BPOM dan PT Harsen kolaborasi dorong industri bioteknologi Indonesia. Gedung INABIO diresmikan, ekspor kontrasepsi ke 37 negara jadi bukti farmasi nasional bisa bersaing secara global.
menitindonesia, JAKARTA — Di tengah tantangan global sektor kesehatan, Indonesia menegaskan langkahnya menuju kemandirian bioteknologi. Hari ini, Kepala BPOM RI, Prof. Taruna Ikrar, M.Pharm., Ph.D., meresmikan Gedung INABIO milik PT Harsen Laboratories dan menanam pohon sebagai simbol komitmen terhadap inovasi berkelanjutan.
Acara yang berlangsung hangat di kantor pusat PT Harsen di Jakarta itu dihadiri oleh para pejabat eselon BPOM, tokoh-tokoh strategis industri farmasi, serta nama-nama besar seperti Dr. Apt. Sampurno, MBA, mantan Kepala BPOM RI (2001–2006), dan Haryoseno, Founder dan Presiden Direktur PT Harsen.
Namun yang paling mencuri perhatian bukan hanya peresmian gedung, melainkan pesan kuat yang disampaikan melalui penanaman pohon. “Inovasi bukan hanya tentang teknologi hari ini, tapi tentang keberlanjutan untuk generasi esok. Pohon ini menjadi pengingat bahwa riset dan alam harus berjalan seiring,” ujar Prof. Taruna.
Langkah Nyata ke Era Bioteknologi
Gedung INABIO adalah pusat produksi dan pengembangan bioteknologi terbaru dari PT Harsen. Fasilitas ini didesain sebagai upaya konkret menyongsong masa depan kesehatan Indonesia yang tidak lagi bergantung pada impor, tetapi berdiri di atas riset dan produksi dalam negeri.
Tak hanya meresmikan gedung, Prof. Taruna juga meninjau fasilitas Injeksi Hormon milik PT Harsen—salah satu kebanggaan Indonesia dalam ekspor produk kontrasepsi ke 37 negara. Dari mulai Afrika hingga Amerika Latin, produk buatan lokal ini telah menjelajah dunia, membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pemain global dalam industri farmasi.
“Inilah wujud sinergi antara regulator, industri, dan ilmuwan. Kita tidak bisa bicara kemandirian obat jika tidak ada dukungan dari semua pihak,” tegas Prof. Taruna.
PT Harsen: Dari Sejarah ke Masa Depan
Didirikan pada 1971, PT Harsen telah melewati berbagai fase penting dalam sejarah farmasi nasional. Sejak 1993 mendukung program Keluarga Berencana, dan mulai 2006, menjelajahi pasar global melalui ekspor kontrasepsi hormonal. Kini, perusahaan ini memegang 14 sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan mengelola lebih dari 100 produk dalam negeri.
Melalui pembangunan Gedung INABIO, PT Harsen menunjukkan komitmennya bukan hanya pada bisnis, tetapi pada cita-cita nasional: Indonesia yang berdaulat di bidang kesehatan, inovatif dalam teknologi, dan berdampak bagi dunia. (AE)