Diwarnai Kericuhan, Musda KNPI Sulsel Berakhir Dengan Klaim Dua Ketua

Foto suasana Musda KNPI Sulsel yang berakhir saling klaim ketua. (Ist)
menitindonesia, MAKASSAR — Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Sulawesi Selatan kembali berujung pada dualisme kepemimpinan. Pasca insiden kericuhan yang terjadi pada Senin malam (8/12/2025), Musda yang dilanjutkan Selasa malam (9/12/2025) justru digelar di dua lokasi berbeda dan menetapkan dua ketua terpilih.
Kubu Vonny Ameliani Suardi menggelar Musda di Hotel Horison Makassar. Sementara kubu Fadel Tauphan Ansar melangsungkan Musda di Balai Manunggal. Kedua forum tersebut sama-sama menetapkan kandidat masing-masing sebagai Ketua DPD I KNPI Sulsel periode 2025–2028 secara aklamasi.
Penetapan keduanya disebutkan disahkan oleh perwakilan DPP KNPI yang hadir di masing-masing lokasi Musda.
Dalam video yang beredar, Vonny Ameliani tampak menerima petaka bendera dari perwakilan DPP KNPI dan menyatakan kesiapan mengemban amanah sebagai ketua.
BACA JUGA: Disebut Progresif dan Visioner, BM PAN Dukung Gemilang Pagessa Berlaga di KNPI Sulsel
“Saya, Vonny Ameliani Suardi, Ketua DPD I KNPI Sulawesi Selatan, dengan ini menyatakan siap mengibarkan bendera kesuksesan KNPI di Sulawesi Selatan,” ucap Vonny disambut sorakan peserta.
Sementara itu, Musda versi Balai Manunggal menetapkan Fadel Tauphan Ansar sebagai ketua terpilih setelah calon lain dinyatakan tidak hadir.
“Karena hanya ada satu calon, maka kita sepakat menetapkannya sebagai formatur ketua terpilih,” ujar pimpinan sidang dalam rekaman video yang beredar, yang kemudian disetujui peserta secara aklamasi.

BACA JUGA:
Dukungan Terus Mengalir, Vonny Ameliani Kian Mantap Menuju Kursi Ketua KNPI Sulsel

Pasca penetapan tersebut, Fadel juga menyampaikan sambutan sebagai Ketua DPD KNPI Sulsel terpilih.
Situasi ini kembali memicu perpecahan di tubuh KNPI Sulsel. Dualisme kepemimpinan dinilai mencederai semangat persatuan organisasi kepemudaan, terlebih konflik internal sebelumnya juga sempat melahirkan kepengurusan ganda.
Kericuhan Musda bermula saat agenda awal digelar di Hotel Horison Makassar, Senin malam (8/12/2025). Saat itu, DPP KNPI memutuskan menunda Musda setelah terjadi insiden pengeroyokan terhadap salah satu pengurus.
Ketegangan terjadi ketika sekelompok massa menerobos masuk ke lokasi acara saat sidang Rapimda berlangsung. Dalam video yang beredar, tampak massa terlibat saling dorong hingga baku pukul, mengakibatkan sejumlah fasilitas Musda rusak, termasuk spanduk dan petaka bendera.
Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Dickson, mengungkapkan insiden bermula saat dirinya tengah memimpin sidang.
“Saya sedang memimpin sidang dan meminta agar SC turun dulu. Tapi saya justru dituduh mengusir, padahal itu wilayah DPP untuk Rapimda,” kata Dickson.
Sejumlah peserta Musda dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari DPP KNPI terkait keabsahan hasil Musda dari masing-masing kubu.
Dualisme hasil Musda ini membuka potensi konflik lanjutan dan menimbulkan ketidakpastian kepemimpinan KNPI Sulsel ke depan.