Wali Kota Munafri Siapkan Iuran Sampah Gratis, Tapi Baru untuk Warga Tak Mampu

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tengah menggagas program iuran sampah gratis bagi masyarakat, khususnya bagi warga kurang mampu. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut masih dalam tahap kajian dan belum resmi diberlakukan.
Meski belum diluncurkan, sejumlah warga sudah berasumsi bahwa program ini telah berjalan. Akibatnya, mulai muncul laporan bahwa beberapa warga berhenti membayar iuran sampah. Padahal, regulasi resminya belum ditetapkan dan kewajiban pembayaran masih berlaku seperti biasa.
“Ini belum bisa langsung diberlakukan. Ada regulasi yang harus disiapkan, termasuk Perwali dan perencanaan anggarannya. Program ini masih dalam proses pengkajian,” tegas Munafri yang akrab disapa Appi, saat memberikan keterangan pada Selasa, (05/05/2025).

BACA JUGA:
Hadiri Kegiatan Jendela Dunia Literasi di Benteng Rotterdam, Munafri Arifuddin: Ini Pintu Bagi Pengetahuan!

Appi menjelaskan, skema iuran sampah gratis akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari kalangan yang paling membutuhkan. Menurutnya, setiap rupiah sangat berarti bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Kami akan mulai dari mereka yang benar-benar membutuhkan. Bagi sebagian orang, Rp20–30 ribu itu sangat berarti. Ini yang harus kita pertimbangkan dengan cermat,” jelasnya.
Untuk memastikan program tepat sasaran, Pemkot telah mengerahkan tim untuk melakukan survei lapangan. Warga yang memenuhi kriteria akan diverifikasi sebagai penerima manfaat.
Namun demikian, Appi mengingatkan bahwa proses legal-administratif memerlukan waktu. “Tidak mungkin dalam sehari langsung jadi Perwali. Semua harus sesuai prosedur,” ujarnya.
Ia menargetkan, jika semua tahapan berjalan lancar, program ini bisa mulai berjalan sebelum akhir tahun 2025, khususnya untuk warga yang telah diverifikasi melalui survei.
Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat. Banyak yang mengira program sudah berlaku, padahal belum ada perubahan aturan. Appi pun meminta camat dan lurah untuk lebih aktif melakukan edukasi dan sosialisasi.
“Sosialisasi sangat penting. Harus ada perubahan persepsi, terutama karena program ini belum masuk dalam APBD Pokok. Jadi kita harus jalan bersama,” kata Appi.
Selain program iuran sampah gratis, Appi juga menyinggung program prioritas lainnya seperti pembangunan stadion dan distribusi seragam sekolah gratis, yang juga memerlukan waktu dan proses yang tidak singkat.
“Seperti baju sekolah, itu belum berjalan. Stadion juga tidak mungkin langsung jadi. Semua butuh perencanaan dan proses,” tutupnya.