Soal Paslon Pilkada Diongkosi Cukong, Hasbi Lodang: Mestinya Mahfud MD Bersikap Tegas

Hasbi Lodang bersama H. Isam, sahabatnya, tokoh pengusaha yang sukses.
Ping: KPK dan Polri – Unggahan statemen Mahfud MD, bahwa Pilkada saat ini sudah rusak, karena 92 persen kandidat diongkosi cukong ditanggapi Aktifis Pro Demokras, Hasbi Lodang. Ia meminta Mahfud MD segera bersikap, jangan cuma berkicau.
menitindonesia.com, MAKASSAR – Aktifis Pro Demokrasi dan Hak Azasi Manusia, Hasbi Lodang, menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, yang menyebut 92 persen pasangan calon (Paslon) kepala daerah pada Pilkada serentak 2020 diongkosi oleh cukong.
Hasbi Lodang menganggap pernyataan Mahfud MD dalam diskusi daring yang dilaksanakan oleh Pusako Fakultas Hukum Universitas Andalas, Jumat (11/9) itu,sudah tanda marah bahaya yang mengancam kedaulatan NKRI.
Ia meminta Mahfud tidak hanya sekedar berkicau saja, tetapi dia harus bertindak patriot, menyelamatkan demokrasi dan bangsa ini dari politisi begundal yang menjual harga dirinya untuk menjadi pemimpin.
Alumni Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin itu, menilai prilaku 92 persen pasangan calon yang disebut Mahfud MD itu, tak hanya berpotensi merusak dan korupsi kebijakan, tapi mereka berpotensi menimbulkan kesengsaraan yang akut bagi rakyat.
“Pak Mahfud MD itu kan Menteri, Menko lagi. Kalau hanya berkicau tanpa tindakan tegas, berarti dia juga melakukan pembiaran dan turut andil merusak bangsa ini. Mahfud harus minta KPK dan Polri tangkap itu Paslon yang dibiayai cukong, dia bisa koq berkoordinasi dengan KPK dan Polri,” ujar demonstran Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi (AMPD) era 98, itu.
Mantan komisaris Badan Usaha Milik Negara PTPN itu, juga mengaku miris melihat prilaku Paslon Pilkada yang melacurkan diri ke pemilik modal untuk mencari ongkos pemenangan. Ia bilang, apa yang disebutkan oleh Mahfud MD memang benar adanya.
“Banyak kandidat yang mendatangi pemilik modal, mereka membawa hasil survei fiktif dan proposal pemenangan Pilkada. Mereka menjanjikan kemudahan izin dan fasilitas kekuasaan jika mereka terpilih. Ini kan tanda marah bahaya, 92 persen Paslon yang mau memimpin daerah kebanyakan politisi busuk yang culas,” ujar Hasbi dengan nada marah.
Lanjut, Hasbi juga mengaku sedih membaca pernyataan Mahfud, yang menceritakan maraknya praktik politik uang sehingga merusak tatanan. Mahfud bercerita, di suatu daerah ada masyarakat yang rela tidak tidur menjelang Pilkada karena menunggu “serangan fajar” berupa pembagian amplop. Kata Mahfud, inilah salah satu hal yang merusak di tengah masyarakat.
“Pak Mahfud sudah tahu apa yang terjadi, sebaiknya dia segera bertindak tegas. Paslon yang terbukti dibiayai oleh cukong harus dicegah, didiskualifikasi dan segera diproses hukum. Kan beliau sudah tahu kalau itu merusak nilai dan tatanan, merusak bangsa dan berpotensi menimbulkan korupsi kebijakan,” ujar pentolan AMPD di masa 98 itu. (ade z)