Pasangan Nomor Urut 1, Danny-Fatma. (foto: tim dp-ftm)
Tumbukan UMKM di Lorong – Dianggap sukses menata lorong-lorong di Makassar dengan program “Lorong Garden”, Danny Pomanto kembali siapkan program lanjutan: Lorong Wisata. Program tersebut, menjadi program andalannya jika Danny-Fatma mendapat mandat memimpin Makassar 5 tahun lagi.
menitindonesia.com, MAKASSAR – Penataan lorong-lorong tetap menjadi fokus perhatian pasangan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) dalam memimpin Kota Makassar kelak. Usai program “lorong garden” di periode pertama Danny, program “lorong wisata” sudah menanti.
Totalnya ada 5.000 lorong yang siap disulap menjadi daya magnet wisata oleh pasangan ADAMA’ (akronim Danny-Fatma). Apa itu lorong wisata?
Sesuai namanya, lorong yang akan disulap tidak lagi sekadar dinikmati oleh warga lorong. Tetapi, juga bisa menjadi destinasi wisata. Pada muaranya, keberadaan lorong wisata ini diharapkan bisa menjadi salah satu penunjang peningkatan perekonomian warga Kota Makassar.
“Jadi prinsip dari lorong wisata, uang yang datang ke lorong, bukan warga lorong yang bawa uang keluar lorong,” kata Danny Pomanto kepada awak media, Sabtu (26/09).
Di lorong wisata ini warga dengan terlebih dahulu mendapat pembinaan langsung dari pemerintah, bisa menjajakan ragam kuliner khas andalan Sulawesi Selatan kepada pengunjung.
“Misalnya bakso, coto, kopi toraja, kuliner yang paling enak kita sebar di semua lorong. Tentunya dengan standarnisasi mumpuni,” ujar Danny.
Danny Pomanto menjelaskan, menjadi tugas pemerintah untuk mempromosikan dan menghadirkan pengunjung ke lorong-lorong. Untuk merealisasikannya akan disiapkan mobil listrik sebagai transportasi penunjang antarlorong. “Mobil listrik itu gratis yang akan dipakai pengunjung untuk masuk dari lorong ke lorong,” kata Danny.
Sesungguhnya upaya pemberdayaan lorong telah berjalan saat Danny Pomanto menjadi Walikota Makassar periode lalu. Berawal dari Lorong Garden, hingga Badan Usaha Lorong.
Seluruh program ini dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi lorong yang sebelumnya kumuh menjadi asri, sejuk, dan indah. Selain itu, kata Danny, tentunya bisa berdaya guna untuk warga.
“Dengan ini semua, kita berharap ada UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) bisa berkembang dari lorong,” kata Danny.
Selanjutnya Danny bilang, selain pembentukan 5.000 lorong wisata, dalam misi restorasi ruang kota inklusif menuju kota nyaman kelas dunia yang sombere dan smart city, menurutnya ada deretan program strategis lainnya yang sudah ia siapkan.
Mulai penataan total sistem persampahan, peningkatan jejaring smart pedestrian dan koridor hijau kota, percepatan pembangunan sistem dan infrastruktur yang inklusif, serta percepatan Makassar menjadi liveable city dan resilient city. (*)