Ketua KPK menjelaskan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK. (Foto Istimewa)
KPK target bupati dan walikota – Kasus korupsi kepala daerah menumpuk di KPK, satu per satu, akan dipanggil dan diperiksa. Firli memastikan, pekan depan ada dua kepala daerah yang akan ditahan. “Yang satu bupati, dan satunya lagi walikota,” kata Firli.
menitindonesia, JAKARTA – Ketua KPK Firli Bahuri tidak main-main. Ia sangat gerah dengan kelakuan kepala daerah yang menyelewengkan kewenangannya dengan cara korupsi.
Firli juga memastikan, pekan depan ada dua kepala daerah yang akan ditahan oleh KPK. “Yang satunya bupati, yang satunya walikota,” kata Firli Bahuri.
Awalnya, Firli memberikan pembekalan kepada calon kepala daerah melalui Webinar Nasional Pilkada Berintegritas 2020 yang disirkan di kanal YouTube milik KPK, Selasa (10/11/2020), kemarin.
Calon kepala daerah yang mengikuti acara tersebut berasal dari Kepulauan Riau, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur.
Ia mengungkapkan, tahun 2018 KPK paling banyak menangkap korupsi karena suap. Ada 30 kasus tertangkap tangan, dari 30 kasus tersebut, terdapat 22 orang kepala daerah dalam setahun. “Ini dampak Pilkada, tahun 2018 tertinggi karena rata-rata memakai donatur,” kata Firli.
Firli menambahkan, pada tahun 2020, KPK sudah menahan 3 kepala daerah, salah satunya walikota Tasikmalaya. “Pekan depan, akan kita panggil dua orang lagi ke KPK,” kata dia.
Siapa dua orang ini, Firli tak menyebutkannya siapa mereka. Dikonfirmasi ke KPK, tak ada jawaban yang diperolah siapa kepala daerah yang dimaksudkan Firli Bahuri. “Yang pasti seorang bupati, dan yang satu lagi seorang Walikota,” kata sumber tersebut. #tim