Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, M.Sc - Calon Menteri KKP. (Foto Istimewa)
Calon Menteri KKP – Desakan agar Presiden Jokowi segera menetapkan menteri KKP definitif pengganti Edhy Prabowo semakin santer. Presiden diminta agar tidak mengambil dari kader Parpol, tapi mengambil dari ahli kelautan dan perikanan.
menitindonesia, JAKARTA – Desas desus pengganti Edhy Prabowo semakin kencang. Nama Fadli Zon disebut-sebut oleh pengamat politik Indo Barometer, Mohammad Qodari. Namun Fadli membatahnya melalui cuitannya di akun twiternya.
“Sebaiknya Menteri KKP mendatang dijabat seorang profesional yang memang benar-benar ahli di bidangnya,” tulis Fadli Zon pada akun twiter @fadlizon, Jumat (28/11), kemarin.
Meskipun santer spekulasi yang menginginkan jabatan menteri KKP tetap akan diisi kader Partai Gerindra, namun banyak pihak yang meminta agar Presiden Jokowi menunjuk pengganti Edhy Prabowo kepada kalangan profresional yang ahli di bidang kelautan dan perikanan.
Bahkan, ada juga yang membuat spekulasi pertukaran jatah anggota kabinet dari kader partai politik. Pertimbangannya, Edhy Prabowo yang telah mengundurkan diri dari jabatan menteri KKP setelah jadi tersangka kasus korupsi di KPK, adalah kader Gerindra, sehingga pengganti Edhy Prabowo tetap diambil dari kader Gerindra, paling tidak bertukar dengan kementerian lain.
Orang dekat Prabowo Subianto, Fadli Zon justru menyarankan agar pengganti Edhy Prabowo tak mesti dari partai politik. “Cari yg terbaik dan tidak harus dari partai politik,” ucap Fadli.
Terkait komentar Fadli Zon itu, nama-nama kalangan profesional pun mencuat bakal mengganti posisi Edhy Prabowo jadi menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Nama yang mencuat hingga ke telingan Presiden adalah Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M. Sc. Dia dikenal sebagai akademisi dan ahli di bidang kelautan dan perikanan.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan ini, telah mengukir sejumlah prestasi internasional. Salah satu prestasi yang diraih Prof Jamal telah mengantarnya meraih penghargaan karya ilmiah yang dimuat pada jurnal internasional “terindex scopus dengan h-index 27”.
Saat ini, Prof Jamaluddin juga masih memegang jabatan Ketua Presidium Forum Pimpinan Pascasarjana Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia.
Sementara itu, Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Mohamad Abdi Suhufan, menyarankan Presiden Jokowi agar mengambil pengganti Edhy Probowo jangan dari partai politik. Alasan Suhufan, kasus yang menimpa Edhy Prabowo banyak melibatkan dari jejaring Parpol.
Sehingga, kata dia, upaya pembenahan dan bersih-bersih yang diharapkan tidak akan mungkin terjadi jika menteri kelautan dan perikanan pengganti Edhy Prabowo masih dari internal Partai Gerindra.
“Kami sarankan menteri kelautan dan perikanan diambil dari kalangan profesional yang mengerti kebijakan, peta dan konstalasi pembangunan kelautan perikanan dan figur yang bersih dari praktik KKN,” imbuhnya.
Menurut dia, tugas menteri kelautan dan perikanan pengganti Edhy Prabowo semakin berat. “Sebab, dia harus berani melakukan bersih-bersih di internal KKP, mengatasi krisis akibat pandemi yang juga menimpa sektor kelautan dan perikanan, serta merumuskan program prioritas sampai 2024 nanti,” pungkasnya. #tim