Usai Pernyataannya Heboh Tak Percaya Covid-19, Dokter Lois Disebut Pernah Sakit Jiwa

dr. Tirta dan dr. Lois. (Foto: ist_menit)
menitindonesia, JAKARTA – Dokter (dr) Lois Owen baru saja membuat pernyataan heboh di tengah publik dan jagad maya, saat menjadi pembicara pada acara talk show bersama Hotman Paris. Dia menyatakan tidak percaya adanya Covid-19.
dr Lois mengklaim semua kematian yang disebabkan Covid-19, menurutnya adalah kematian yang disebabkan mallpraktek di Rumah Sakit, karena adanya pemberian 6 jenis sehingga terjadi interaksi obat yang mengakibatkan pasien keracunan dan meninggal dunia.
Pernyataan heboh dr Lois itu, membuat publik dan netizen menjadi penasaran, ingin mengetahui lebih lanjut siapa dr Lois itu? Dari berbagai unggahannya di facebook dan twiter, ternyata dr Lois sudah lama membuat pernyataan kontroversial.
Beragam unggahan yang dinilai ‘halu’ oleh netizen pun mulai menyeruak ke permukaan.
Salah satunya ketika ia mengaku telah berinteraksi dengan Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat untuk membicarakan soal Covid-19.
“Trump bisa pintar karena informasi dari saya. Indonesia kapan pintarnya?? Dokter USA dan Indonesia ilmunya sama. Sama-sama sampah!” tulis dr. Lois di akun Facebooknya yang kini sudah ditake down.
Tak hanya itu, bahkan dr Lois mengaku memiliki kuasa penuh membubarkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus mencabut izin praktik para naker (tenaga kesehatan).
“Hak penuh bagi saya untuk mencabut izin praktik bagi nakes yang terbukti bersalah tapi tetap ngotot!” tulisnya di Facebook.
Pada unggahan lain, dia juga menulis, “Hak penuh bagi saya mengatur kedokteran sesuka hati saya. Bubarkan IDI pun saya punya kuasa penuh!”
Seperti yang diketahui, ironisnya dr. Lois sudah tidak berpraktik sebagai dokter dan tidak lagi menjadi anggota IDI. Menurut dr Tirta, STR dr Lois sudah kadaluarsa sejak 2017 dan dia tidak terdaftar sebagai anggota IDI.
Karena telah menimbulkan kehebohan dan kontroversi, beberapa sejawat dr Lois memberikan pernyataan yang mencengangkan. dr Lois disebut sebagai suspec ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
dr. Lee Yeow, seniornya di Fakultas Kedokteran UKI mengunggah pernyataan permintaan maaf atas ulah yuniornya itu yang sudah pernah suspect ODGJ.
“Mohon maaf ya, Dok. Lagi-lagi junior saya bikin heboh. Adek saya ini emang terduga sejak beberapa tahun terakhir ada gangguan kejiawaan. Mungkin di rumahnya ada masalah bertubi-tubi, sampai akhirnya ‘rada menyimpang’ pola pikirnya,” tulis dr. Lee Yeow.
Sementara itu, menanggapi kontroversi ini, Aktivis Covid-19, dr. Tirta berharap dr. Lois memenuhi undangan IDI Pusat untuk datang ke kantor IDI Pusat untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya secara ilmiah.
“Saya mohon yah, jangan ada yang sebarkan pernyataan-pernyataan dr.Lois sebelum dia mempertanggungjawabkannya di depan para ahli di IDI, kalau tidak bisa diertanggungjawabkannya secara ilmiah, itu berarti menyebarkan kebohongan,” pungkas Tirta. (andi ade zakaria)