menitindonesia, JAKARTA – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membalas kritik mantan Kepala Staf Umum TNI Jenderal (Purn) Agum Gumelar yang menilainya terlalu tergesa-gea mengeluarkan pernyataan.
Sebelumnya, Gatot mengungkapkan ke publik jika ia mengkhawatirkan TNI telah disusupi paham komunis pada bulan September 2021 lalu.
Saat itu, Gatot Nurmantyo menilai hilangnya patung tokoh G30S/PKI di Markas Kostrad sebagai indikasi TNI telah disusupi paham komunis.
“Hal yang mustahil terjadi penyusupan komunis di TNI. Pernyataan Pak Gatot itu terlalu tergesa-gesa, ia bicara berdasarkan asumsinya tanpa dibarengi data,” kata Agum ketika itu.
Menanggapi kritik ini, alih-alih melawan Agum Gumelar, justru Gatot mengucapkan terima kasih kepada seniornya itu.
“Saya justru berterima kasih. Senior saya Pak Agum bisa menyampaikan dengan rinci, berarti menyimak apa yang saya sampaikan,” kata Gatot Nurmantyo dalam acara talk show yang tayang di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, (29/10/2021), kemarin.
Ia mengaku tak memaksakan pendapat orang sama dengan pendapat dirinya.
“Masak saya harus marah ‘Wah Pak Agum itu gak benar itu, harusnya sesuai dengan kehendak saya!’ Ya gak bisa, dong. Bagi saya itu adalah cermin,” kata Gatot Nurmantyo menambahkan.
Lebih lanjut Gatot menjelaskan, jika dirinya tak punya rasa marah kepada Agum yang berani menentang pendapatnya. Justru ia mengaku berterima kasih kepada Agum.
“Saya berterima kasih. Beliau mau menyimak adiknya berbicara kemudian menyampaikan pendapat-pendapatnya,” pungkas Gatot. (roma)
