menitindonesia, MAKASSAR – Skretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kota Makassar, Ali Fauzi Mahmuda, tegas menolak usulan untuk menjadiakan Lesbumi Badan Otonom (Banom) di Nahdlatul Ulama.
“Lesbumi tidak bisa menjadi Banom karena menurut kami, NU masih membutuhkan Lesbumi sebagai lembaga yang melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang seni dan budaya,” kata Ali Fauzi Mahmuda, melalui rilisnya, Rabu (3/11/2021).
Ia juga mengatakan, tidak boleh latah jika mau merubah ketentuan organisasi, karena jika Banon ini direalisasi, ujar Ali Fauzi, justru akan membuat kekacauan sistem di NU.
“Jangan sampai lembaga lain di bawah NU ikut-ikutan nanti ingin menjadi Banom, ini bisa membuat NU tidak produktif dan berpotensi pecah,” ucapnya.
Lebih lanjut, menurut Ali Fauzi Mahmuda, sebuah perubahan yang akan dilakukan tidak boleh melangkahi prinsip dasar konstitusi organisasi.
“Di dalam AD/ART Nahdlatul Ulama dijelaskan posisi dan kedudukan lembaga, lajnah dan badan otonom,” ujar Ali Fauzi Mahmuda yang juga merupakan Ketua Harian Prima DMI Makassar dan Ketua DPW Setya Kita Pancasila Sulawesi Selatan.
Ia juga menjelaskan, malah mereka menginginkan penambahan Lembaga di bidang olahraga untuk lebih menghidupkan Nahdlatul Ulama melalui garis Lembaga.
“Wacana perubahan posisi ini berkembang dan menjadi salah satu isu yang ramai didiskusikan khususnya pengurus Lesbumi NU di seluruh Indonesia, telah banyak perwakilan Lesbumi dari berbagai Wilayah maupun cabang yang ingin agar Lesbumi menjadi Banom di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama,” pungkasnya. (roma)