Cuaca Mulai Ekstrem, Banjir dan Longsor Mengancam Jakarta, Jawa dan Sulawesi

Banjir akibat curah hujan tinggi terjadi di Pondok Labu, Jakarta Selatan. (Foto: Ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan indikasi adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfir yang bisa mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia barat dan di wilayah Indonesia bagian timur. BMKG lantas mengingatkan, ancaman cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia.
Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan BMKG telah mengidentifikasi adanya aktivitas tekanan udara rendah yang berdampak terbentuknya pola pertemuan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan curah hujan.
“Kondisi itu bisa menjadi pemicu meningkatnya curah hujan dan cuaca ekstrem,” kata Miming, dikutip pada Sabtu (8/10/2022).
Secara umum pada Oktober ini, kata Miming, Indonesia memasuki periode peralihan musim dari kemarau ke hujan. Awal musim hujan diperkirakan akan terjadi di bulan Nopember dan dimulai di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Curah hujan yang tinggi harus diwaspadai, karena biasanya membawa dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Potensi hujan lebat dan angin kencang disertai kilat ada kemungkinan terjadi di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Hujan lebat di sejumlah wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir. Misalnya yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan, berujung musibah. Banjir datang tiba-tiba dan menenggalamkan Pondok Labu.
BMKG mencatat, beberapa hari ini, memang hujan di wilayah Jakarta Selatan terbilang ekstrem. Intensitas hujan mencapai 198 mm per hari. Selain Jakarta, air meluar merendam Ciamis, Sukabumi, di Jawa Barat.
karena cuaca sudah mulai ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap kondisi cuaca. “Kami minta pemerintah pusat dan daerah agar mengintensifkan koordinasi dan komunikasi antar pihak untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi,” ujar Miming. (roma)