Apresiasiasi Gerakan Taufan Pawe, Korban Banjir Parepare Sayangkan Ada Demonstrasi Banjir


menitindonesia, PAREPARE – Korban terdampak banjir bandang sangat menyayangkan demonstrasi protes penanganan banjir yang terjadi di Kantor Pemkot Parepare, Rabu (8/2/2023).
Salah satunya Anwar, warga Tegal Kota Parepare. Dirinya menilai, demonstrasi tersebut tidak mewakili para korban banjir Parepare. Bahkan dirinya menilai, aksi tersebut ditunggangi demi kepentingan kelompok tertentu.
“Sepertinya aksi itu ada yang gerakkan pak. Kita di sini alhamdulilah tertangani dengan baik. Mulai makan obat – obatan dan vitamin dijamin, kesehatan kita terkontrol,” katanya.
“Sementara data kita sudah terdata untuk kembali mendapat banguan tunai untuk mengganti harta benda kami,” ungkapnya.
Dirinya menilai, aksi tersebut terlihat ditunggangi. Mengingat, dirinya hanya menyalahkan Wali Kota Parepare Taufan Pawe atas banjir bandang tersebut.
“Musibah ini sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Tetapi sebab akibatnya juga ada faktor dari daerah lain. Kita ini daerah bawah, kita selalu mendapat air bah jika cuaca lagi tidak kondusif,” ungkapnya.
Sebelumnya Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe, kembali turun memantau kondisi terkini lokasi terdampak banjir, Rabu (8/2/2023).
Lokasi yang dikunjungi Taufan Pawe bersama jajaran SKPD Pemkot Parepare termasuk TNI Polri adalah Kampung Tengah Galung (Tegal) I, Jalan Bukit Madani, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare. Lokasi ini salah satu yang terparah saat bencana banjir pada Rabu (1/2/2023) lalu.
Dalam kunjungannya, Taufan Pawe menyapa dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Tak hanya itu, Taufan Pawe memeriksa posko bantuan. Ketua Golkar Sulsel itu memastikan ketersediaan makanan, obat-obatan dan vitamin untuk masyarakat aman.
Bahkan demi membantu masyarakat, Taufan Pawe sudah memerintahkan ASN lingkup Pemkot Parepare, untuk turun membersihkan lokasi terdampak termasuk permukiman warga dari sisa sampah dan material pasca banjir.
Taufan Pawe meminta jajarannya dalam sepekan ini fokus menangani dampak banjir dan memastikan warga terdampak tertangani baik.
“Kami memang kerahkan semua ASN kami yang ada di semua instansi untuk bahu-membahu bergerak secara masif melakukan pembersihan pemukiman warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Bahkan bantuan dari TNI dan Polri juga memberikan dampak baik,” kata Taufan Pawe saat berada di lokasi.
Tak hanya itu, Wali Kota Parepare dua periode itu meminta segera menyelesaikan verifikasi data korban dan dampak korban bencana. Mengingat, dirinya telah menyiapkan kompensasi bagi korban yang mengalami kerugian materil.
“Kita sudah siapkan kompensasi untuk para korban banjir yang mengalami kerugian harta bedanya. Jadi ganti rugi materilnya kita juga siapkan seperti bencana banjir November tahun lalu,” kata Taufan Pawe.
Ketua Golkar Sulsel itu mengatakan, bencana yang menimpa Kota Parepere tidak pernah diharapkan.
Namun, apa bila ia datang dan menerpa suatu daerah hal itu bisa saja menjadi musibah atau ujian untuk semakin mengokohkan keimanan dan ketakwaan penduduknya.
“Kita tentunya berbela sungkawa atas musibah ini. mohon donya, agar kita semua dikuatkan dan diberikan ketabahan. Ini adalah bentuk ujian untuk naik kelas kita apa bila yang diberi ujian ikhlas dan sabar,. Untuk dibutuhkan kebersamaaan dan kesatuan dalam gerakan ini,” harapnya.
Sebelumnya Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam banjir yang terjadi pada 18 November 2022 lalu di Kota Parepare.
Sebanyak 1.003 Kepala Keluarga terdampak bencana alam mendapatkan bantuan.
Jumlah bantuan tersebut, disesuaikan dengan hasil validasi dari BPBD Kota Parepare dan sesuai klasifikasi kerusakannya, hal ini sesuai Peraturan Walikota Parepare Nomor 5 tahun 2021 tentang tata cara pemberian dan Pertanggungjawaban belanja tak terduga.
Anggaran yang disiapkan untuk hal tersebut pada pos Belanja Tak Terduga ini khusus berupa uang namun untuk berupa barang, pemerintah daerah menyiapkan anggarannya pada SKPD Dinas Sosial dan BPBD yang bersifat spontan pada saat terjadi bencana. (*)