menitindonesia, MAROS – Kelurahan Boribellayya, Kecamatan Turikale, berhasil mendapatkan Stunting Award 2023 Kategori Kawasan Tanpa Rokok pada ajang Pelatihan dan Lokakarya (Pentaloka) Nasional, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) yang dilaksanakan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (13/11/2023), kemarin
Diketahui, Pentaloka Nasional ini, didukung oleh Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Pada puncak pelaksanaan Pentaloka Nasional ini memberikan penghargaan penceagahan dan pengendalian stunting yang diberikan kepada Desa atau Kampung/kelurahan/RT yang telah berupaya untuk konsisten atau inovasi yang berdampak pada penurunan Stunting di Daerah masing-masing.
Kabupaten Maros di masa kepemimpinan AS Chaidir Syam dan Suhartina Bohari, sebagai Bupati dan Wakil Bupati, berhasil menekan angka stunting.
Atas capaian rendahnya stunting, dalam acara Pentaloka Nasional tersebut, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo memberikan penghargaan yang diterima langsung AS Chaidir Syam.
Chaidir mengatakan, penghargaan yang diraih Kelurahan Boribellayya bisa menjadi role model bagi desa atau kelurahan lainnya dalam penanganan stunting.
Lebih lanjut, Chaidir mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas Kerjasama baik pemerintah Kabupaten Maros dan Masyarakat untuk menangani stunting selama di Kabupaten Maros.
“Kita telah berupaya menghadapi bonus demografi yang mencapai 52% di Kabupaten Maros. Untuk mencapai generasi emas yaitu generasi muda yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi, maka dimulai dengan menekan angka stunting dari sekarang,” kata Chaidir.
Dijelaskan, sebanyak 176 jumlah peserta yang mendaftar akhirnya lolos kualifikasi 20 Desa dengan 4 Kategori, Kabupaten Maros masuk di Dalamnya.
Keempat Kategori Penghargaan antara lain; Kategori intervensi sensitif, kategori Integrasi Kawasan Tanpa Rokok dan Pencegahan Stunting, Kategori pangan lokal dan Kategori Intervensi Spesifik.
Tak hanya itu saja, Bupati bersama Wakil Bupati Maros terus fokus berkomitmen mewujudkan Kabupaten Maros menjadi Kabupaten Inklusif.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa pencegahan stunting itu penting untuk dilakukan.
“Peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta termasuk kesehatan ibu dan kesehatan reproduksi; menurunkan angka stunting, pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem; serta peningkatan produktivitas kerja dan daya saing,” terang Hasto. (asrul nurdin)