FOTO: Pakar Pertanian UMI Makassar, Dr. Sudirman Numba, MP. (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Akademisi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Dr Sudirman Numba, MP, menjelaskan pendapatnya yang menyebut BUMN tidak boleh mewakili negara berdagang dengan rakyat.
Ia mengimbau agar pendapatnya itu tidak dipelintir, karena yang dia maksudkan adalah BUMN yang kurang mendukung upaya Mentan mengatasi kesulitan pupuk di petani.
“Yang saya maksud adalah BUMN pupuk yang selama ini masih mencari untung dari petani, sehingga ketersediaan pupuk dan harga pupuk tidak pernah tuntas diselesaikan,” kata Sudirman Numba melalui pesan WhatsApp ke redaksi media ini, Kamis (19/9/2024).
Menurut dia, upaya yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam hal ketersediaan dan kecukupan pupuk, sudah sesuai harapan petani, namun sulit terlaksana jika BUMN pupuk tidak mendukung secara penuh.
“Saya kasihan kepada Pak Mentan kalau dibiarkan jalan sendiri. Termasuk pemerintah daerah, harus gesit membantu realisasi penyaluran pupuk bersubsidi,” ujar Sudirman Numba.
Ia mengungkapkan, bahwa Mentan Andi Amran Sulaiman, saat ini sudah berhasil memperjuangkan peningkatan kuota pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Agar petani tidak kesulitan, kata dia, upaya yang dilakukan Andi Amran Sulaiman untuk penambahan kuota pupuk itu, didukung oleh semua stakholder agar serapan pupuk di petani sesuai harapan.
“Pak Mentan Andi Amran berhasil perjuangkan kuota pupuk 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton, tapi tingkat serapannya belum sesuai yang diharapkan. Langkah Pak Mentan harus didukung untuk mensejahterakan petani,” ujar dia.
Selain itu, pakar pertanian dan mantan Dekan Fakultas Pertanian UMI itu, juga berharap agar IKA Unhas ikut mengawal program pertanian yang dicetuskan oleh Mentan Andi Amran Sulaiman–yang juga adalah Ketua Umum PP IKA Unhas itu.
“Semoga Ika Unhas bisa ambil bagian dari program pengawalan pompanisasi, tapi tentu tidak dengan subjektivitas Pak Mentan selaku Ketua IKA, tapi Unhas sebagai institusi yang punya kapabilitas,” ujarnya.