Wagub Sulsel Soroti 5 Daerah dengan Angka Stunting Tertinggi


menitindonesia, MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menyoroti lima kabupaten/kota dengan angka stunting tertinggi di provinsi tersebut. Ia meminta pemerintah daerah terkait untuk segera mempercepat upaya penurunan stunting secara signifikan.
Lima daerah yang menjadi sorotan adalah Kabupaten Jeneponto, Enrekang, Takalar, Maros, dan Tana Toraja.
Pernyataan itu disampaikan Fatma usai memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama para wakil kepala daerah se-Sulsel di Kantor Gubernur, Kamis (8/5/2025).

BACA JUGA:
Pemprov Sulsel Tetapkan CPI Sebagai Titik Awal Bandara Air untuk Seaplane

“Kita sudah mendengarkan langsung pemaparan dari lima daerah dengan angka stunting tertinggi. Sekarang waktunya mereka bertindak cepat untuk menurunkannya,” tegas Fatma.
Fatma menegaskan bahwa stunting bukan hanya isu kesehatan, tapi juga menyangkut masa depan sumber daya manusia. Karena itu, upaya penanggulangan harus dilakukan secara lintas sektor, melibatkan minimal 14 instansi termasuk Dinas Kesehatan, BKKBN, BPOM, dan Kemenag.
“Ini bukan pekerjaan satu dinas saja. Semua pihak harus terlibat secara aktif. Kita butuh kerja terintegrasi untuk hasil yang maksimal,” ujarnya.
Meski begitu, Fatma turut mengapresiasi daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, seperti Takalar, Barru, dan Wajo. Ia mendorong daerah-daerah ini untuk membagikan praktik terbaik kepada wilayah lain yang masih berjuang menekan angka stunting.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan tren positif penurunan stunting di Sulsel. Setelah berada di angka 27,4% pada 2023, prevalensi turun menjadi 23,3% pada 2024. Namun, Fatma menekankan bahwa capaian tersebut masih jauh dari target nasional.
“Turun, tapi belum cukup. Kita harus akselerasi, terutama di wilayah dengan prevalensi tertinggi,” pungkasnya.