menitindonesia, MAKASSAR – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menghantui dunia ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar. Kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah pusat disebut sebagai pemicu utama meningkatnya angka pengangguran di wilayah ini.
Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menunjukkan, jumlah pengangguran hingga Februari 2025 mencapai 238 ribu orang, naik 3,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk laki-laki tercatat 5,40 persen, lebih tinggi dari perempuan yang sebesar 4,26 persen.
Kota Makassar sebagai pusat ekonomi provinsi menjadi daerah yang paling terdampak. Menurut Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, sebanyak 237 orang telah terkena PHK dari Januari hingga April 2025, mencakup sektor swasta dan pegawai negeri.
“Karyawan ini termasuk dari sektor swasta dan juga pegawai negeri di Makassar,” kata Kepala Disnaker Makassar, Nielma Palamba, Jumat (16/5/2025).
BACA JUGA:
Ribuan Tenaga Kebersihan Tak Ikut Seleksi PPPK, Pemkot Makassar Janji Tetap Gaji Lewat Skema Baru














