Pemkab Maros Mulai Ukur Ulang Lahan untuk Pembangunan Jembatan Kembar Tahun Depan

menitindonesia, MAROS – Proyek pembangunan jembatan kembar menuju Pasar Sentral Maros mulai bergerak. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan telah melakukan pengukuran ulang lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut.
Langkah ini dilakukan menindaklanjuti permintaan warga pemilik lahan yang ingin memastikan kembali luas dan batas tanah mereka sebelum proses pembebasan dimulai.
Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, mengatakan pengukuran ulang tersebut menunjukkan adanya selisih kecil pada luas tanah dibandingkan data sebelumnya.
“Ada permintaan dari pemilik lahan untuk dilakukan pengukuran ulang. Setelah dicek, justru terjadi sedikit pengurangan dari hasil awal,” ujar Muetazim, Senin (6/10/2025).

BACA JUGA:
Hebat! Maros Raih Piagam Posbakum 100 Persen Pertama di Sulsel

Tercatat, ada tiga pemilik lahan yang terdampak proyek jembatan. Salah satu di antaranya masih melengkapi dokumen bukti kepemilikan.
Terkait nilai ganti rugi, Muetazim menegaskan hingga kini belum ada keputusan resmi karena masih menunggu hasil penilaian dari tim appraisal.
“Harga tanah belum dipastikan karena nanti tim appraisal yang akan menentukan. Setelah batas disepakati, baru dilakukan penilaian resmi,” jelasnya.
Pemkab Maros menargetkan pembebasan lahan rampung dalam waktu dekat agar pekerjaan fisik bisa segera dimulai. Proyek ini direncanakan mulai dikerjakan tahun depan, setelah seluruh administrasi tuntas.
Menurut Muetazim, pembangunan jembatan kembar tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mengalokasikan Rp8 miliar untuk pembebasan lahan.
“Sedangkan pembangunan fisiknya nanti akan ditangani oleh pihak Balai Jalan,” tambahnya.
Pembangunan jembatan kembar ini menjadi proyek prioritas Pemkab Maros karena kawasan Pasar Sentral dikenal sebagai titik kemacetan utama di pusat kota. Jembatan lama dinilai tak lagi memadai menampung volume kendaraan yang terus meningkat, terutama saat jam sibuk dan hari pasar.
“Kondisi jembatan sekarang cukup sempit, jadi arus kendaraan sering tersendat. Nanti kalau sudah ada jembatan kembar, lalu lintas akan jauh lebih lancar,” kata Muetazim.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman telah menyalurkan bantuan keuangan Rp10 miliar ke Pemkab Maros, di mana Rp8 miliar di antaranya diperuntukkan bagi pembebasan lahan oprit jembatan Pasar Sentral Maros.
Dengan dukungan ini, Pemkab optimistis proyek jembatan kembar dapat segera terealisasi dan menjadi solusi bagi kemacetan di jantung kota Maros.