Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) RI, Muhaimin Iskandar.
menitindonesia, MAKASSAR – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) RI, Muhaimin Iskandar, menargetkan 500 ribu lulusan SMK dapat bekerja di luar negeri pada 2026 melalui program SMK Go Global.
Langkah ini ditempuh sebagai respons atas tingginya angka pengangguran lulusan SMK di Indonesia.
Menurut Muhaimin, salah satu syarat utama untuk bisa bekerja di luar negeri adalah penguasaan bahasa asing, seperti Inggris, Jepang, atau Arab. Ia meminta sekolah-sekolah SMK mulai menyiapkan siswa sejak dini agar memiliki kompetensi bahasa yang memadai.
“Selama tiga tahun sekolah, bisa dicicil untuk mengejar kompetensi bahasa. Bahasa menjadi syarat utama untuk berangkat ke luar negeri,” ujar Muhaimin kepada Herald Sulsel usai mengunjungi SMK 5 Makassar, Rabu (3/12/2025).
Dalam kunjungannya, Muhaimin menemukan masih banyak SMK yang kekurangan fasilitas pendidikan, terutama alat praktik dan teknologi terbaru. Ia berkomitmen berkoordinasi dengan Mendikdasmen, Bappenas, dan Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kapasitas teknologi pendidikan SMK.
Ia menilai SMK 5 Makassar berpotensi menjadi percontohan program SMK Go Global.
“Saya meyakini SMK 5 ini bisa jadi contoh cepat mempersiapkan SMK go global. Lulusan SMK yang menganggur tapi mau bekerja ke luar negeri kita upgrade, kita siapkan lewat Kementerian P2MI,” katanya.
Namun, Muhaimin belum memastikan berapa besar kuota lulusan SMK dari Sulawesi Selatan yang akan diberangkatkan dari total target 500 ribu peserta.
Muhaimin turut menyinggung data tingginya pengangguran lulusan SMK yang mencapai 1,6 juta orang, jauh lebih tinggi dibanding lulusan SMA dan diploma.
Karena itu, pemerintah menyiapkan program khusus untuk mendorong lulusan SMK bekerja di luar negeri dengan sistem yang aman dan perlindungan yang kuat terhadap pekerja migran.
“Luar negeri membutuhkan tenaga kerja terampil. Kami menyiapkan pekerjaan bagi 1,6 juta lulusan SMK yang berminat, sejak dini dipersiapkan dan disiapkan sertifikasinya,” tutur Ketua Umum PKB tersebut.