Pertanian Menyelamatkan Perekonomian di Masa Pandemi Covid-19

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo - Mendongkrak pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di masa pandemi

Prestasi KementanIndonesia, di masa pandemi Covid-19, menghadapi ancaman resesi ekonomi. Tapi jangan cemas, di tengah pertumbuhan ekonomi yang ajlok, kinerja pertanian justru moncer, tumbuh hingga 16,24 persen.

menitindonesia.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 yang mengalami penurunan hingga 5,32 persen YoY dan minus 4,19 persen. Sektor pertanian justru mampu tumbuh hingga 16,24 persen jika dibandingkan kuartal I-2020.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago senang dengan kinerja pertanian ini. Sebab, hal ini menunjukkan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang juga adalah kader Partai Nasdem, mampu bekerja dengan baik meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Kementerian Pertanian patut mendapat acungan jempol. Di tengah momok krisis ekonomi dunia dan terus anjloknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, data BPS menyatakan bahwa PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan II-2020 Q to Q di saat pertumbuhan sektor lain negatif,” ujar Irma, di Jakarta, Rabu (5/8).

Menurut Irma, prestasi itu bisa dicapai karena Kementerian Pertanian (Kementan) mampu menerjemahkan perintah Presiden Jokowi agar Indonesia mampu membuat lumbung pangannya sendiri. Dia pun mendorong Menteri Syahrul untuk terus meningkatkan kinerja.

“Masalah terbesar pertanian saat ini adalah irigasi. Tanpa air yang cukup, sawah-sawah tadah hujan tidak dapat berproduksi. Untuk menggenjot prestasi yang lebih baik lagi, saya harap Kementan dapat berkoordinasi secara efektif dengan kementrian terkait agar masalah irigasi dapat solusi yang komphehensif,” ucapnya.

Mantan anggota Komisi IX DPR ini berharap, kinerja Kementan terus baik. “Dengan maksimalnya kinerja Kementan ini, insya Allah kita dapat menjaga ketahanan pangan di ambang krisis ekonomi ini,” ujarnya. (andiesse)