Lima Jenazah ABK Disimpan di Freezer, Di Temukan Polisi di Kepulauan Seribu

Ilustrasi kapal berlayar di kepulauan seribu. (foto: dok/Int/Antara)

Diduga Minum Miras Oplosan – Lima anak buah kapal (ABK) KM Starindo Jaya Maju VI ditemukan meninggal dunia dan disimpan di dalam freezer atau lemari pendingin saat berlayar di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Kamis (17/09), kemarin.
menitindonesia.com, JAKARTA – Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond menjelaskan bahwa 5 ABK KM Straindo Maju IV itu meninggal dunia karena menenggak minuman keras (miras) oplosan. Keterangan tersebut, kata Morry Ermond, didapatkan polisi dari nakhoda dan ABK lainnya, Jumat (18/09).
Ia juga bilang, saat ini anak buahnya masih menyelidiki kasus penyimpanan jenazah ABK di dalam freezer tersebut. Saat ini, 5 jenazah tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna dilakukan autopsi. “Penyebab kematian akan dipastikan dari hasil autopsi jenazah,” ujar Mory Ermond.
Ditanya, apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Lima jenazah ABK tersebut? Ia tak bisa memastikan. Mory hanya bilang kapal penangkap ikan tersebut  akan ke daratan setelah melaut selama dua bulan. “Kapal mau kembali ke darat setelah kurang lebih dua bulan berlayar,” katanya.
Dilansir dari berita IDN Times, Lima jenazah tersebut kini sudah bisa diidentifikasi, yakni Putra Enggal Pradana (19), Khoirul Mutaqqin (24), M. Zulkarnaen (24), Mohammad Son Haji (27), dan Miftakhul Huda (21). Diduga, kelima jenazah ABK ini sudah ada di kapal tersebut selama satu pekan.
Penemuan Lima jenazah ABK tersebut diawali saat pihak kepolisian melaksanakan Operasi Yustisi terkait penegakan protokol kesehatan dan patroli terhadap nelayan-nelayan di laut. Saat diperiksa, ternyata jumlah ABK tidak sesuai dengan bukti manifes.
“Setelah diperiksa, ABK kapal ternyata tidak sesuai dengan manifes. Dari situ baru kita ketahui ada ABK kapal yang meninggal,” ujar Morry. (ade z)