Kepala Dinas DPPPA Kota Makassar Achi Soleman (foto: Ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Kota Makassar kembali dihadapkan pada ancaman serius terhadap keselamatan anak-anak. Sejak Januari hingga awal Februari 2025, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar telah menerima 50 laporan kasus kekerasan dan pelecehan.
Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Soleman, mengungkapkan, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Namun, yang mengejutkan, kasus pelecehan terhadap anak laki-laki juga meningkat signifikan.
“Hari ini saja kami menerima laporan anak laki-laki usia SMP menjadi korban pelecehan. Orang tuanya sudah melapor ke Polrestabes Makassar,” ujar Achi di Kantor UPTD PPA, Jalan Nikel, Makassar, Selasa (4/2/2025).
Selain meningkatnya jumlah korban, Achi juga mengungkap fakta lain yang tak kalah mencengangkan, banyak kasus kekerasan justru dilakukan oleh anak-anak itu sendiri.
Menurutnya, perilaku anak yang gemar meniru lingkungan sekitar dapat mendorong mereka melakukan tindakan menyimpang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam pengasuhan menjadi sangat krusial.
“Kami menyarankan agar anak memiliki kamar tidur terpisah dari orang tua sejak mereka mulai bisa berbicara, karena anak adalah peniru ulung yang bisa mencontoh perilaku di sekitarnya,” jelasnya.
DPPPA Kota Makassar terus berupaya menangani kasus-kasus ini dengan melibatkan berbagai pihak. Dinas Sosial membantu korban dari keluarga miskin agar mendapatkan perlindungan yang layak, sementara Dinas Pendidikan memastikan anak-anak korban kekerasan tetap bisa mengakses pendidikan yang aman dan nyaman.
“Kekerasan terhadap anak bukan hanya soal hukum, tapi juga persoalan sosial dan pendidikan. Ini butuh penanganan multidimensi,” tegas Achi.
Kasus-kasus ini menjadi alarm bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih serius dalam melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan dan pelecehan. Kesadaran orang tua dan lingkungan menjadi kunci utama dalam mencegah tragedi serupa terulang.