Atasi Banjir Musiman di Makassar, Walhi Sulsel Sarankan Perbanyak RTH

Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Muhammad Al Amin. (Foto: ade_Ist_menit)

menitindonesia, MAKASSAR – Ruang terbuka hijau (RTH) di kota Makassar dinilai sangat minim, hanya sekitar 7,9 persen dari luas daratan kurang lebih 175,77 Km2.
Direktur Eksekuti Wahana Lingungkan Hidup (WALHI) Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin mengatakan, minimnya RTH ini menjadi salah satu penyebab Makasssar menjadi langganan banjir musiman.
“RTH di Makassar hanya ada di kawasan Taman Macan, Kampus Unhas, Kantor Gubernur Sulsel, dan Waduk Hertasning.
Sedang untuk area pesisir, hanya ada mangrove di Lantebung, Kecamatan Biringkanayya,” ungkap Al Amin, Kamis (11/3/2024).
Dengan minimnya RTH tersebut, kata dia, kemampuan tanah untuk menyerap air sangat rendah, sementara Waduk Nipah-Nipah yang dikatakan akan menjadi solusi saat hujan di wilayah Antang dan Manggala, ternyata tidak terwujud.
“Belum lagi, persoalan banjir di Kota Makassar saat intensitas hujan tinggi dan berlangsung beberapa hari, juga dipicu adanya air kiriman dari daerah tetangga seperti Kabupaten Gowa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Al Amin mengatakan, Kota Makassar sebagai hilir dari Sungai Jeneberang, Kabupaten Gowa dan sungai-sungai lainnya, harusnya Kota Makassar memposisikan diri lebih bagus dengan pengadaan sistem drainase yang terintegrasi.
“Hal ini penting, agar Kota Makassar bukan sekedar menyandang slogan smart city namun tidak mampu menangani persoalan banjir yang setiap tahun terjadi pada musim hujan,” Pungkas Al Amin. (andi ade zakaria)