Andi Arief, Ade Armando dan dr. Tirta. (Foto: ist_menit)
menitindonesia, MAKASSAR – Pengajar Ilmu Komuniasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, mendapat kecaman keras dari politisi Andi Arief, Pakar Sosiolog dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura, dan Aktivis Covid-19, dr. Tirta, atas unggahan Ade Armando yang membandingkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia dan Ingris, lewat akun twiternya @adearmando1, Senin (19/7/2021).
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, mengingatkan Ade Armando melalui cuitannya, jangan menyakiti hati rakyat, apalagi bermain-main dengan nyawa.
“Setiap kematian pasti meninggalkan duka keluarga tercintanya. Jika tidak bisa membantu kedukaan, jangan mengolok-olok dan mempermainkan arti sebuah nyawa,” tulis Andi Arief di akun Twiternya @Andiarief_.
Andi Arief menyayangkan sesumbar Ade Armando yang dikenal publik sebagai dosen UI sekaligus buzzer yang sering membela kesalahan penguasa dengan narasi-narasinya.
“Saat awal covid, Pak Luhut sesumbar bahwa korban kematian hanya 700 an. Saat ini ada sesumbar baru dari Dosen UI Ade Armando buzzer Pak Jokowi bahwa kematian tercatat hanya 70 ribuan. Ini negara dengan populasi besar, potensi kematian akan terus membesar jika salah urus,” ujarnya pada postingan berikutnya.
Selian Andi Arief, Guru besar bidang sosiologi bencana dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Prof Sulfikar Amir, juga merespons cuitan Ade Armando itu di Twitter. Menurutnya, membandingkan angka kematian membutuhkan kehati-hatian.
“Membandingkan angka kematian membutuhkan kehati-hatian agar kita paham validitas angka-angka itu dan faktor-faktor pembedanya,” tulis Sulfikar Amir lewat akunnya, @sociotalker.
Dia mengkritik keras cara Ade Armando membandingkan angka kematian akibat Corona di Inggris dan Indonesia lewat unggah template Facebook seperti meme. Sebab, cara ini dinilai menyepelekan nyawa manusia.
“Tetapi membandingkan angka kematian lewat sebuah meme bukan hanya ketololan, tapi satu niat jahat untuk menyepelekan nilai dari setiap nyawa manusia yang hilang,” ujarnya.
Sementara, Aktivis Covid-19 dr. Tirta, juga tak ketinggalan mengecam Ade Armando, bahwa kematian 73 ribu orang yang meninggal karena Covid-19 itu adalah orang, bukan barang. Dia juga mengingatkan status Ade sebagai dosen yang tidak pantas melakukan itu.
“Menurut hemat saya pak, maaf kalo ofensif, 73.000 yg meninggal itu orang. Bukan barang. Dan itu yg ‘ketahuan’ karena tracing yang buruk. Ada baiknya anda tidak berbicara sesuatu yang di luar kompetensi anda. Anda akademisi. Pengajar. Ga bijak mengeluarkan statement ini,” ujar dr.Tirta pada akun @tirta_hudhi.
Mendapat kecaman dari berbagai pihak, Ade Armando mengunggah template: “Mengapa Ya Kadrun ngotot banget supaya PPKM dilanjutkan? Ada yang Faham”. Unggahan template itu ditujukan Ade kepada para pengeritiknya. (roma)