Aktivis Pro Demokrasi dan Pemerhati HAM, Hasbi Lodang. (Foto: ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Wacana H Andi Muhammad Nurdin Halid (NH) kembali maju di Pilkada Gubernur Sulsel 2024 mendatang, ditanggapi Aktivis Pro Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Hasbi Lodang, sebagai langkah mundur bagi seorang tokoh nasional sekaliber NH.
Hasbi mengatakan, kapasitas Nurdin Halid sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan sekaligus tokoh nasional yang dikenal sebagai “Bapak Koperasi Indonesia” setelah Bung Hatta, tidak elok lagi jika ditarik turun bertarung di ajang Pilkada Gubernur Sulsel.
Apalagi, ujar Hasbi, NH sudah dua kali melalui momen pertarungan di Pilgub dan hasilnya selalu dikalahkan oleh situasi politik yang tidak memihak padanya. Meskipun kalah di Pigub tahun 2017 oleh Prof-Andalan, Hasbi menilai NH mampu menjaga ketokohannya di level nasional.
“Pilgub 2024 nanti, NH tak perlu ditarik masuk ke arena, cukup dia jadi kingmaker di balik figur yang diusung partainya. Dia sudah jadi asset nasional. Sulsel ini kekurangan tokoh di level nasional setelah JK. Jadi ketokohan NH secara nasional harus dijaga, level dia menteri nanti,” kata Hasbi Lodang melalui keterangannya, Kamis (5/8/2021).
Dia juga beranggapan, pihak yang menggadang-gadang NH untuk bertarung di Pilgub Sulsel tidak memiliki perhitungan politik yang matang dan tidak mampu memainkan ketokohan NH di kancah nasional.
Bahkan, Hasbi bilang, politisi yang memanas-manasi NH bertarung di Pilgub hanya mau mencari keuntungan pribadi dengan cara membuat NH dan Taufan Pawe berhadap-hadapan di Golkar. Padahal, kata dia, arena Pilgub bukan lagi masa NH bertarung, tapi NH jauh lebih layak diorbit ke maqam yang lebih tinggi, misalnya menteri.
“Kalau NH diperhadap-hadapkan dengan Taufan Pawe, saya pastikan NH akan kalah pamor karena dia turun kelas. Apalagi, yang saya amati, Taufan Pawe sebagai Ketua Golkar Sulsel, semakin kuat mengakar di Golkar,” ujar Hasbi.
Sebelumnya, NH mengatakan dirinya perlu menanyakan kepada kader internal Golkar dan masyarakat Sulsel apakah menghendaki dia maju di Pilgub atau tidak. Kalau kehendak kader Golkar dan masyarakat menginginkannya, maka dia akan mempersiapkan diri.
“Kalau kehendak kader dan masyarakat mau, maka saya persiapakan diri,” tandasnya. (roma)